"Kami sebagai warga Badui Luar tentu merasa senang bisa merayakan Seba atau kunjungan untuk silaturahmi bersama kepala daerah (bupati dan gubernur, red.) dan aparat hukum," kata Sangsang (45), seorang warga Badui, saat ditemui di Pendopo Pemkab Lebak, Jumat.
Perayaan Seba bagi warga Badui merupakan upacara sakral yang harus dilaksanakan masyarakat adat dengan membawa hasil pertanian untuk diserahkan kepada kepala daerah, sebagai ungkapan syukur mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Komoditas pertanian ladang itu, antara lain beras huma, pisang, gula aren, kue laksa, dan petai.
Ia mengaku sudah10 tahun mengikuti upacara perayaan Seba di Pemerintahan Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.
Baca juga: Perayaan "Seba Badui" di Lebak targetkan dikunjungi 30 ribu wisatawan
Makna tradisi Seba, katanya, aspirasi masyarakat Badui selama kehidupan setahun terakhir bisa dilaporkan kepada kepala pemerintahan dan penegak hukum, baik kepolisian, pengadilan, maupun kejaksaan.
Ia mencontohkan jika wilayah kawasan hak tanah ulayat adat Badui dilakukan perusakan dengan menebang pohon dan eksploitasi pertambangan yang bisa menimbulkan bencana alam dilakukan orang luar Badui, maka bisa dilaporkan kepada bupati dan aparat penegak hukum agar diproses secara hukum.
Ia mengaku dalam tradisi itu, warga berjalan kaki dari rumah ke Pendopo Pemkab Lebak sejauh 60 kilometer.
Baca juga: Warga Badui Dalam gelar perayaan ritual Kawalu ketiga
"Kami tahun ini menggelar Seba Gede atau kunjungan besar hingga 1.200 orang dan berharap berjalan lancar dan sukses," katanya.
Ia mengatakan perayaan tradisi Seba puncak dari rangkaian adat masyarakat Badui setelah menjalani tradisi Kawalu, berupa puasa selama tiga bulan.
"Dengan Seba Badui itu tentu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa juga nilai-nilai toleransi, di mana bangsa ini memiliki keberagaman suku, budaya, sosial, dan agama," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin mengatakan pihaknya menargetkan 30 ribu wisatawan domestik dan mancanegara pada perayaan Seba selama 27-30 April 2023 di Pendopo Lebak dan Alun-Alun Utara Multatuli Rangkasbitung.
Selain itu, para wisatawan dapat melihat pameran produk UMKM masyarakat Badui.
Baca juga: Pemkab Lebak bantu promosi produk UMKM masyarakat Badui
Baca juga: Badui Dalam tertutup bagi wisatawan selama Kawalu
Baca juga: Pengamat: Ketaatan adat dan toleransi masyarakat badui perlu ditiru