Korban tewas kultus kelaparan di Kenya capai 109 orang
28 April 2023 17:43 WIB
Relawan membantu ahli forensik dan detektif pembunuhan dari Direktorat Investigasi Kriminal (DCI), untuk menggali mayat yang diduga pengikut sekte bernama Good News International Church, yang anggotanya percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mati kelaparan, di hutan Shakahola, Kilifi, Kenya, 25 April 2023. (REUTERS/Joseph Okanga/as)
Nairobi, Kenya (ANTARA) - Kepolisian Kota Kilifi di Kenya pada Kamis waktu setempat menemukan 11 jasad lainnya dari kuburan massal, sehingga total korban tewas kultus kelaparan mencapai 109 orang.
Jasad-jasad yang digali dari lahan milik pemimpin sekte Paul Mackenzie disebut sebagai pengikutnya, menurut polisi.
Laporan kepolisian yang dirilis ke media menyebutkan bahwa 11 jasad, yakni enam dewasa dan lima anak, yang ditemukan di 10 kuburan.
Manajer Palang Merah Kenya untuk wilayah Pantai Hassan Musa saat konferensi pers menyatakan bahwa sejumlah anggota keluarga melaporkan orang hilang ke bagian Informasi Masyarakat, Pelacakan dan Pusat Dukungan.
Selama sepekan terakhir Kenya bergelut dengan temuan kultus kelaparan yang melibatkan pembunuhan massal para anggotanya.
Kultus yang dipimpin pastor Paul Mackenzie sejauh ini telah menelan 109 korban jiwa, yang jasadnya ditemukan di kuburan massal di lahan milik pastor tersebut.
Menanggapi temuan mengerikan itu, pemerintah mengumumkan pembatasan jam malam selama 30 hari di daerah terdampak dan melarang akses media ke lokasi penggalian.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Warga Kenya cari kerabat yang jadi korban aliran sesat
Baca juga: Korban tewas akibat aliran sesat di Kenya bertambah jadi 89 orang
Jasad-jasad yang digali dari lahan milik pemimpin sekte Paul Mackenzie disebut sebagai pengikutnya, menurut polisi.
Laporan kepolisian yang dirilis ke media menyebutkan bahwa 11 jasad, yakni enam dewasa dan lima anak, yang ditemukan di 10 kuburan.
Manajer Palang Merah Kenya untuk wilayah Pantai Hassan Musa saat konferensi pers menyatakan bahwa sejumlah anggota keluarga melaporkan orang hilang ke bagian Informasi Masyarakat, Pelacakan dan Pusat Dukungan.
Selama sepekan terakhir Kenya bergelut dengan temuan kultus kelaparan yang melibatkan pembunuhan massal para anggotanya.
Kultus yang dipimpin pastor Paul Mackenzie sejauh ini telah menelan 109 korban jiwa, yang jasadnya ditemukan di kuburan massal di lahan milik pastor tersebut.
Menanggapi temuan mengerikan itu, pemerintah mengumumkan pembatasan jam malam selama 30 hari di daerah terdampak dan melarang akses media ke lokasi penggalian.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Warga Kenya cari kerabat yang jadi korban aliran sesat
Baca juga: Korban tewas akibat aliran sesat di Kenya bertambah jadi 89 orang
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023
Tags: