Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat menyampaikan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 4,72 lintang selatan dan 133,91 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 km arah barat laut Kepulauan Aru pada kedalaman 10 km.
"Dengan memerhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Terera-Aiduna.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Ia mengatakan gempa yang terjadi pada pukul 16.19.56 WIB itu menimbulkan guncangan di daerah Buruway, Kaimana dengan skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa juga terasa di daerah Teluk Etna, Kaimana dengan skala intensitas III-IV MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hasil analisis BMKG, lanjut dia, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.
Hingga pukul 16.30 WIB, Daryono menyampaikan hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.