"Kinerja manufaktur Indonesia masih dalam fase ekspansif senilai 51,38, melambat sebesar 0,49 poin dibandingkan bulan Maret yakni sebesar 51,87,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Jumat.
Febri menyampaikan terdapat peningkatan jumlah subsektor yang mengalami ekspansi pada bulan ini sebanyak 15 subsektor yang menyumbang PDB sebesar 80,2 persen serta 8 subsektor mengalami kontraksi.
"Jadi jumlah subsektor yang mengalami ekspansi meningkat, tapi share PDB-nya itu cenderung menurun," ujar Febri.
Baca juga: Kemenperin jajaki peluang investasi sapi perah dengan Belanda
Baca juga: Kemenperin jajaki kerja sama global penyediaan SDM industri 4.0
Dari sisi lain, indeks variabel pembentuk IKl pada April 2023 mengalami ekspansi yakni dari sisi pesanan baru, persediaan produk, maupun dari sisi produksi.
"Tiga-tiganya ini pada bulan April mengalami ekspansi atau nilai sub komponen itu di atas 50," paparnya.
IKI bulan ini menurut Febri, mengalami penurunan disebabkan selain dari sektor-sektor dengan share PDB besar juga disebabkan adanya libur Lebaran serta kenaikan harga produk manufaktur di tingkat konsumen.
Hal tersebut berimbas pada pesanan produk manufaktur menjadi sedikit tertekan, sehingga IKI subkomponen permintaan menurun.
Baca juga: Kemenperin: Kesuksesan Hannover Messe 2023 bawa dampak positif bagi RI
Baca juga: Kemenperin bidik kerja sama transformasi industri 4.0 di HM 2023