Jakarta (ANTARA News) - Hujan meteor pertama tahun 2013 akan menghiasi langit malam pekan ini, memberikan kesempatan kepada pengamat angkasa untuk mengawali Tahun Baru dengan menyaksikan pertunjukan kembang api astronomis.

Hujan meteor The Quadrantid merupakan hujan meteor tahunan yang terjadi setiap bulan Januari. Tahun ini, pertunjukan "bintang jatuh" diperkirakan tidak akan lebih terang dan lebih spektakuler dari hujan meteor tahun 2012.

"Mereka yang berani melawan dingin mungkin bisa melihat 40 meteor per jam, meski cahaya bulan akan membuat meteor tampak pucat sehingga susah dilihat," demikian pernyataan petugas teleskop antariksa Hubble dalam video panduan pengamatan angkasa yang dikutip LiveScience.

Bulan akan bersinar terang pada puncak hujan meteor, membuat hujan meteor sulit dilihat. Namun pengamat antariksa di daerah gelap Belahan Bumi Utara mungkin masih bisa melihat pertunjukan menarik menjelang Kamis pagi.

Para ilmuwan menduga, meteor Quadrantid merupakan pecahan dari asteroid 2003 EH1 — sumber yang sama dengan hujan meteor Geminid setiap Desember.

Asteroid itu sendiri mungkin merupakan bongkahan komet yang hancur berkeping-keping beberapa ratus tahun lalu, kata pejabat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Hujan meteor Quadrantid terjadi saat Bumi melintasi arus reruntuhan komet. Pecahan-pecahan itu terhenpas ke atmosfer dengan kecepatan 144.841 kilometer per jam dan terbakar pada ketinggian 80,5 kilometer di atas planet, menghasilkan pemandangan menakjubkan.

NASA akan menyiarkan hujan meteor tersebut dalam jaringan pada 2-4 Januari 2013. Marshall Space Flight Center NASA di Huntsville, Alaska mengoperasikan kamera mengarah ke langit untuk menangkap gambaran peristiwa astronomis itu.

(ANT)