Sungai Raya (ANTARA News) - Hujan lebat yang terus mengguyur Kota Pontianak, Kalimantan Barat, sejak pukul 18.30, Senin, mengakibatkan pedagang terompet menyambut Tahun Baru 2013 yang berjualan di sejumlah lokasi di kota itu merugi karena minim pembeli.

"Tahun-tahun sebelumnya, jam 21.00 saja dagangan kami sudah hampir habis. Sekarang karena hujan lebat benar-benar sepi pembeli. Lihat saja dagangan saya masih banyak," kata Sarudin, pedagang terompet di Taman Alun-alun Kapuas.

Dia menyatakan, pembeli terompet pada tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Bukan hanya dikarenakan hujan pada saat malam pergantian tahun, namun pada tiga hari sebelum malam Tahun Baru 2013 juga masih sepi pembeli.

"Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya tiga hari menjelang malam pergantian tahun dagangan terompet saya sudah ramai dipesan masyarakat. Namun, tahun ini benar-benar minim," tuturnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Andi Hudaya, penjual terompet lain di Taman Alun-alun Kapuas. Dia juga mengalami sepi pembeli akibat hujan yang terus mengguyur Pontianak.

"Ada sih pembeli, tapi sedikit sekali. Modal saja belum kembali, jelas-jelas saya merugi sekarang," katanya.

Sementara itu, pedagang jagung manis justru meraup untung puluhan kali lipat dibanding malam tahun baru sebelumnya. Bahkan, mereka sejak pukul 22.00 terlihat mulai kehabisan pasokan jagung yang dibawanya.

"Mungkin karena hujan, jadi banyak masyarakat yang memutuskan untuk membuat acara sendiri di rumah. Dari jam 20.00 tadi pembeli terus berdatangan. Malam ini saja saya sudah menjual 20 karung lebih," kata Astina, pedagang jagung manis di Pasar Flamboyan.

Dia menyatakan, hal itu juga dialami oleh pedagang jagung lainnya yang berjualan di sekitar tempatnya menggelar dagangan. Meski menjelang pergantian tahun, pedagang jagung tampak menjamur, dan jualan mereka laris manis diserbu pembeli.

"Alhamdulillah, tahun ini untung saya lebih dari sepuluh kali lipat dibanding tahun sebelumnya," kata Astinah.
(U.ANT-171)