Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melibatkan masyarakat terdampak untuk mempercepat pembangunan hunian tetap (huntap) pascabencana longsor di Natuna, Kepulauan Riau.

"Segera mobilisasi 100 unit RISHA dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor. Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan," kata Basuki dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana longsor adalah relokasi permukiman warga. Relokasi dilakukan melalui pembangunan hunian tetap (huntap) yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah.

Baca juga: Pemerintah tuntaskan pembangunan huntap bagi korban gempa Cianjur

Huntap dengan teknologi rumah khusus tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) tersebut ditargetkan siap digunakan pada akhir Juni 2023.

Basuki memperkirakan jika lahan sudah siap, pembangunan infrastruktur permukimannya dapat selesai dalam waktu 3 bulan karena metode knock down/merangkai komponen yang relatif cepat dalam mendirikan RISHA. Lokasi huntap juga dilengkapi dengan utilitas antara lain jaringan air bersih, sanitasi, dan mushola.

Rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana (build back better). Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor.

Kementerian PUPR terus mempercepat penanganan bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Bencana tanah longsor yang terjadi pada Maret 2023 tersebut menyebabkan kerusakan rumah warga dan korban jiwa.

Baca juga: Menteri PUPR: Infrastruktur KTT ASEAN di Labuan Bajo selesai awal Mei

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini, RISHA yang telah lengkap terinstal ada 2 unit. Sementara, 53 unit telah terpasang pondasi batu kali, dan masing-masing 1 unit telah terpasang sloof RISHA dan pasangan rangka baja ringan, serta 1 unit telah terpasang dinding bata.

Menurut Iwan, pekerjaan akan dimulai kembali pada Rabu (26/04) sambil menunggu lansir material RISHA.

Sebelum program relokasi huntap dilaksanakan sebagai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, Kementerian PUPR juga telah melakukan penanganan tanggap darurat bencana longsor di Natuna dengan mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi, pembersihan lumpur, dukungan sarana dan prasarana bagi pengungsi, dan membuka jalur terdampak longsor.