Dua komet akan melintasi Bumi tahun depan
31 Desember 2012 15:34 WIB
Komet terakhir yang memberikan pemandangan langit malam memukau bagi penduduk Bumi adalah komet Hale-Bopp yang melintas tahun 1997. Komet sangat terang yang bisa dilihat dengan mata telanjang ini memberi kesempatan bagi ilmuwan untuk melakukan eksplorasi.(NASA/Joe Orman)
Pasadena (ANTARA News) - Selama tahun 2013 penduduk Bumi berpeluang menyaksikan dua pertunjukan komet yakni komet Pan-STARRS yang akan melintasi Bumi bulan Maret dan komet ISON delapan bulan kemudian.
Komet ISON yang baru ditemukan akan terbang 1,9 juta kilometer dari pusat Matahari pada 28 November 2013, kata astronom Donald Yeomans, Kepala Near Earth Object Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di California seperti dikutip Reuters.
Saat komet mendekat, panas Matahari akan menguapkan es pada tubuh komet, menciptakan apa yang sering disebut ekor spektakuler yang terlihat dari langit malam Bumi tanpa teleskop atau teropong pada Oktober 2013 sampai Januari 2014 jika berhasil bertahan melewati Matahari.
"Komet ISON... bisa menjadi komet paling terang yang terlihat dalam beberapa generasi--bahkan lebih terang dari bulan purnama," tulis astronom Inggris, David Whitehouse, di The Independent.
Komet ISON bisa hancur berkeping-keping saat berada dekat dengan Matahari dan bisa gagal membentuk partikel ekor yang bisa dilihat dari Bumi.
Benda-benda astronomis seperti komet ISON datang dari Oort Cloud, sekelompok batuan beku dan es yang mengelilingi Matahari pada jarak 50 ribu kali lebih jauh dari orbit Bumi.
Pada 21 September 2012, dua astronom amatir dari Rusia menangkap gambaran sebuah komet dengan teleskop yang merupakan bagian dari International Scientific Optical Network (ISON), yang kemudian dijadikan nama komet itu.
"Obyek ini lambat dan punya gerakan unik. Tapi awalnya kami tidak yakin ini sebuah komer karena skala gambarnya cukup kecil," kata astronom Artyom Novichonok, salah satu penemu.
Novichonok dan rekannya, Vitali Nevski, kemudian melakukan pemantauan lagi menggunakan teleskop yang lebih besar di Maidanak Observatory di Uzbekistan.
Astronom lain melakukan hal yang sama dan mengonfirmasi bahwa obyek di luar orbit Planet Jupiter dalam konstelasi Cancer itu memang sebuah komet.
Jalur komet ISON serupa dengan komet yang melintasi Bumi tahun 1680, komet yang sangat terang sampai ekornya bisa dilaporkan terlihat pada siang hari.
Orbit komet ISON diproyeksi punya jalur serupa dengan komet yang melintas tahun 1680 sehingga para ilmuwan bertanya-tanya apakah ini merupakan pecahan dari planet itu.
(ANT)
Komet ISON yang baru ditemukan akan terbang 1,9 juta kilometer dari pusat Matahari pada 28 November 2013, kata astronom Donald Yeomans, Kepala Near Earth Object Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di California seperti dikutip Reuters.
Saat komet mendekat, panas Matahari akan menguapkan es pada tubuh komet, menciptakan apa yang sering disebut ekor spektakuler yang terlihat dari langit malam Bumi tanpa teleskop atau teropong pada Oktober 2013 sampai Januari 2014 jika berhasil bertahan melewati Matahari.
"Komet ISON... bisa menjadi komet paling terang yang terlihat dalam beberapa generasi--bahkan lebih terang dari bulan purnama," tulis astronom Inggris, David Whitehouse, di The Independent.
Komet ISON bisa hancur berkeping-keping saat berada dekat dengan Matahari dan bisa gagal membentuk partikel ekor yang bisa dilihat dari Bumi.
Benda-benda astronomis seperti komet ISON datang dari Oort Cloud, sekelompok batuan beku dan es yang mengelilingi Matahari pada jarak 50 ribu kali lebih jauh dari orbit Bumi.
Pada 21 September 2012, dua astronom amatir dari Rusia menangkap gambaran sebuah komet dengan teleskop yang merupakan bagian dari International Scientific Optical Network (ISON), yang kemudian dijadikan nama komet itu.
"Obyek ini lambat dan punya gerakan unik. Tapi awalnya kami tidak yakin ini sebuah komer karena skala gambarnya cukup kecil," kata astronom Artyom Novichonok, salah satu penemu.
Novichonok dan rekannya, Vitali Nevski, kemudian melakukan pemantauan lagi menggunakan teleskop yang lebih besar di Maidanak Observatory di Uzbekistan.
Astronom lain melakukan hal yang sama dan mengonfirmasi bahwa obyek di luar orbit Planet Jupiter dalam konstelasi Cancer itu memang sebuah komet.
Jalur komet ISON serupa dengan komet yang melintasi Bumi tahun 1680, komet yang sangat terang sampai ekornya bisa dilaporkan terlihat pada siang hari.
Orbit komet ISON diproyeksi punya jalur serupa dengan komet yang melintas tahun 1680 sehingga para ilmuwan bertanya-tanya apakah ini merupakan pecahan dari planet itu.
(ANT)
Penerjemah: Maryati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012
Tags: