Penyebab gawai lamban dan "declutter" sebagai solusi
27 April 2023 17:54 WIB
Arsip foto - Penonton menggunakan ponsel merekam konser grup musik LANY bertajuk "a november to remember Asia Tour 2022" di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (9/11/2022). Dalam konsernya dua musisi pop asal Los Angeles, Amerika itu membawakan sejumlah lagu diantaranya Get Away, I Don't Wanna Love You Anymore, dan Cowboy in LA. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta (ANTARA) - Declutter, atau merapikan isi dan memori secara rutin menjadi solusi gawai yang lamban atau biasa disebut “lemot”, kata pakar forensik digital dan komputer dari Vaksincom, Alfons Tanujaya.
Masalah ponsel dan gawai lainnya yang lamban bisa terjadi kapan saja, bahkan proses menunggu lamanya kinerja gawai dapat menyebabkan stres. Penting mengetahui cara mengatasinya agar pengguna tidak mudah mengambil jalan pintas dengan membeli gawai baru.
“Declutter itu seperti merapikan dan membersihkan gawai dari segala data yang ditimbun,” kata Alfons saat dihubungi ANTARA, Kamis.
Banyak penyebab kinerja gawai menjadi lamban, namun yang paling sering terjadi adalah akibat memori penyimpanan yang habis terpenuhi oleh data. Alfons mengatakan selain kinerja menjadi sangat lambat, gawai dapat berhenti bekerja secara total, sebagai dampak terburuk dari ruang penyimpanan yang terlalu penuh.
“Sebuah aplikasi untuk berjalan itu dia butuh memori atau ruang kosong sementara yang dapat diakses secara cepat, kalau ruang itu tidak tersedia ya dia tidak mampu bekerja,” kata Alfons menjelaskan.
“Ibarat kondisi jalan tol saat normal dibandingkan kondisi tol saat mudik,” tambahnya.
Baca juga: Trik mengatasi internet "lemot" di ponsel
Untuk itu, menurut Alfons, declutter secara rutin menjadi sangat penting bagi gawai agar bekerja dengan maksimal.
Beberapa perangkat lunak yang cukup banyak mengeruk memori adalah aplikasi berbagi pesan WhatsApp, Telegram, serta galeri foto dan video, Alfons menjelaskan
Alfons menyebut, menghapus media foto dan video yang kurang perlu secara rutin, baik yang tersimpan di galeri foto maupun di WhatsApp dan Telegram harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan ruang memori pada gawai.
Mematikan fitur “simpan otomatis” media foto dan video pada aplikasi berbagi pesan tersebut, lanjut dia, juga sangat membantu.
“Aplikasi-aplikasi itu perlu diperhatikan khusus, jangan sampai kita terus-menerus menerima gambar dan video dari grup, tanpa sadar, itu memakan sangat banyak memori,” ujar Alfons.
“Saya sarankan secara teratur setidaknya sebulan sekali dibersihkan atau declutter,” Alfons menambahkan.
Lebih lanjut, selain menambah memori eksternal pada gawai, Alfons menyarankan untuk memaksimalkan penggunaan penyimpanan cloud sehingga tidak perlu menyimpan data pada memori internal.
Saat ini telah tersedia berbagai macam penyimpanan cloud seperti OneDrive, Google Cloud, bahkan beberapa yang telah disediakan masing-masing pabrikan gawai seperti beberapa di antaranya iCloud dan Samsung Cloud.
“Maksimalkan penyimpanan cloud, jadi setiap foto atau video otomatis akan terunggah dan tersimpan di cloud. Jika kita beberapa kali berganti perangkat, data-data itu tidak akan hilang dan langsung terintegrasi,” ujar Alfons.
Baca juga: Tips membuat ponsel serasa baru lagi
Baca juga: Tips optimalkan ponsel untuk kurangi "burnout"
Baca juga: Enam cara hemat baterai ponsel
Masalah ponsel dan gawai lainnya yang lamban bisa terjadi kapan saja, bahkan proses menunggu lamanya kinerja gawai dapat menyebabkan stres. Penting mengetahui cara mengatasinya agar pengguna tidak mudah mengambil jalan pintas dengan membeli gawai baru.
“Declutter itu seperti merapikan dan membersihkan gawai dari segala data yang ditimbun,” kata Alfons saat dihubungi ANTARA, Kamis.
Banyak penyebab kinerja gawai menjadi lamban, namun yang paling sering terjadi adalah akibat memori penyimpanan yang habis terpenuhi oleh data. Alfons mengatakan selain kinerja menjadi sangat lambat, gawai dapat berhenti bekerja secara total, sebagai dampak terburuk dari ruang penyimpanan yang terlalu penuh.
“Sebuah aplikasi untuk berjalan itu dia butuh memori atau ruang kosong sementara yang dapat diakses secara cepat, kalau ruang itu tidak tersedia ya dia tidak mampu bekerja,” kata Alfons menjelaskan.
“Ibarat kondisi jalan tol saat normal dibandingkan kondisi tol saat mudik,” tambahnya.
Baca juga: Trik mengatasi internet "lemot" di ponsel
Untuk itu, menurut Alfons, declutter secara rutin menjadi sangat penting bagi gawai agar bekerja dengan maksimal.
Beberapa perangkat lunak yang cukup banyak mengeruk memori adalah aplikasi berbagi pesan WhatsApp, Telegram, serta galeri foto dan video, Alfons menjelaskan
Alfons menyebut, menghapus media foto dan video yang kurang perlu secara rutin, baik yang tersimpan di galeri foto maupun di WhatsApp dan Telegram harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan ruang memori pada gawai.
Mematikan fitur “simpan otomatis” media foto dan video pada aplikasi berbagi pesan tersebut, lanjut dia, juga sangat membantu.
“Aplikasi-aplikasi itu perlu diperhatikan khusus, jangan sampai kita terus-menerus menerima gambar dan video dari grup, tanpa sadar, itu memakan sangat banyak memori,” ujar Alfons.
“Saya sarankan secara teratur setidaknya sebulan sekali dibersihkan atau declutter,” Alfons menambahkan.
Lebih lanjut, selain menambah memori eksternal pada gawai, Alfons menyarankan untuk memaksimalkan penggunaan penyimpanan cloud sehingga tidak perlu menyimpan data pada memori internal.
Saat ini telah tersedia berbagai macam penyimpanan cloud seperti OneDrive, Google Cloud, bahkan beberapa yang telah disediakan masing-masing pabrikan gawai seperti beberapa di antaranya iCloud dan Samsung Cloud.
“Maksimalkan penyimpanan cloud, jadi setiap foto atau video otomatis akan terunggah dan tersimpan di cloud. Jika kita beberapa kali berganti perangkat, data-data itu tidak akan hilang dan langsung terintegrasi,” ujar Alfons.
Baca juga: Tips membuat ponsel serasa baru lagi
Baca juga: Tips optimalkan ponsel untuk kurangi "burnout"
Baca juga: Enam cara hemat baterai ponsel
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
Tags: