Beijing, China (ANTARA) - Otoritas China menerbitkan 201.700 Surat Keterangan Asal (SKA) di bawah perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) hingga Maret 2023, demikian disampaikan oleh Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (China Council for the Promotion of International Trade/CCPIT) pada Rabu (26/4).

Sertifikat tersebut dikaitkan dengan kegiatan ekspor senilai 8,41 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.882), dan diperkirakan akan mengurangi tarif sebesar 126 juta dolar AS untuk berbagai produk China di negara-negara pengimpor RCEP, kata Wang Linjie, juru bicara CCPIT, dalam konferensi pers.

Sejak perjanjian RCEP mulai berlaku pada 1 Januari 2022, dewan itu mendukung sejumlah otoritas, industri, dan perusahaan lokal untuk memanfaatkan peluang dan memperluas kerja sama perdagangan dan investasi dengan para anggota RCEP, kata Wang.

SKA RCEP telah diterima oleh semakin banyak perusahaan, dan membawa manfaat nyata bagi banyak perusahaan perdagangan luar negeri China dalam mengamankan pesanan di pasar global, kata Wang.

Pada kuartal pertama tahun ini, sebanyak 45.700 SKA RCEP diterbitkan, melonjak 105,54 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan mencakup nilai sekitar 1,64 miliar dolar AS, kata Wang.

SKA adalah dokumen yang banyak digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Dokumen itu menyatakan bahwa produk yang tercantum di dalamnya telah memenuhi kriteria yang cukup untuk dianggap berasal dari negara tertentu. Penerbitan sertifikat ini secara luas dianggap sebagai barometer perdagangan luar negeri, demikian Xinhua dikutip Kamis.