New Delhi (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan untuk obat batuk sirup buatan India karena diduga mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima.

Peringatan yang dikeluarkan badan WHO pada Selasa malam (25/4) malam menyebutkan bahwa sejumlah obat batuk sirup buatan India yang terkontaminasi telah ditemukan di Kepulauan Marshall dan Mikronesia.

Sampel dari Guaifenesin Syrup TG Syrup dari Kepulauan Marshall ditemukan mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima atau melebihi ambang batas sebagai kontaminan, sebut peringatan WHO.

Guaifenesin adalah ekspektoran yang digunakan untuk meredakan gejala sesak dada dan batuk.

WHO tidak menyebutkan apakah ada orang yang sakit setelah mengonsumsi Guaifenesin Syrup TG Syrup. Namun, badan kesehatan global itu memperingatkan bahwa konsumsi dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah yang melebihi ambang batas dapat menyebabkan kematian.

Pemerintah India belum bereaksi terhadap peringatan terbaru dari WHO itu.

Peringatan terbaru itu muncul beberapa bulan setelah WHO mengaitkan sirup obat batuk lain produksi India yang diduga menyebabkan kematian anak di Gambia dan Uzbekistan.