Jakarta (ANTARA) - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah tumbuh sebesar 40 persen pada kuartal I-2023, yaitu sebesar Rp105,15 miliar dari yang sebelumnya senilai Rp75,41 miliar pada kuartal I-2022.

“Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil,” kata Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Pada kuartal I-2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 15,52 persen menjadi Rp32,63 triliun bila dibandingkan dengan capaian akhir Maret 2022 sebesar Rp28,24 triliun.

Sementara itu, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh BTN Syariah sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp35,63 triliun, tumbuh sebesar 27,29 persen dari yang sebelumnya Rp27,99 triliun pada kuartal I-2022.

Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53 persen menjadi Rp46,52 triliun pada kuartal I-2023. Adapun aset BTN Syariah pada kuartal I-2022 tercatat sebesar Rp37,35 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan UUS, kinerja Bank BTN juga menunjukkan kinerja positif. Laba bersih Bank BTN sepanjang kuartal I-2023 tumbuh mencapai Rp801 miliar.

Adapun total aset Bank BTN hingga akhir Maret 2023 tercatat sebesar Rp401,50 triliun, naik 9,25 persen dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp367,51 triliun.

Penyaluran kredit dan pembiayaan Bank BTN mencapai sekitar Rp300 triliun pada kuartal I-2023, tumbuh 8,16 persen dari capaian tahun lalu sebesar Rp277,13 triliun.

Penyaluran kredit didominasi oleh KPR Subsidi senilai Rp148,65 triliun, tumbuh 10,90 persen dari yang sebelumnya Rp134,04 triliun.

Sementara penyaluran KPR Non Subsidi tercatat sebesar Rp88,81 triliun, naik 5,37 persen dari capaian pada kuartal I-2022 sebesar Rp84,28 triliun.

Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) Bank BTN bergerak positif dengan NPL Gross berada di level 3,54 persen, lebih rendah dari yang sebelumnya berada di level 3,6 persen.

Adapun untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), nilainya naik 10,01 persen pada kuartal I-2023 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp319,60 triliun dari yang sebelumnya Rp290,53 triliun.

Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) mencapai Rp166,80 triliun, naik sebesar 30,05 persen dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp128,26 triliun.

Baca juga: BTN siapkan uang tunai Rp25,8 triliun saat libur Lebaran 2023

Baca juga: BTN mencatat pengguna aktif BTN Mobile tumbuh 58 persen