Jakarta (ANTARA) - Otoritas Statistik Filipina (Philippine Statistics Authority/PSA) pada Selasa (25/4) menyatakan ekonomi digital Filipina pada 2022 mencapai 2,08 triliun peso (1 peso Filipina = Rp267) atau 37,44 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.879), menyumbang 9,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu.

"Jumlah ini menunjukkan peningkatan 11 persen dari 1,87 triliun peso (sekitar 33,67 miliar dolar AS) pada 2021," sebut PSA.

Ekonomi digital terdiri dari transaksi digital yang mencakup infrastruktur pendukung digital, e-commerce, dan media atau konten digital.

Dari total transaksi digital pada 2022, lembaga tersebut mengatakan bahwa infrastruktur pendukung digital merupakan bagian terbesar dari 77,2 persen, yakni sebesar 1,60 triliun peso (sekitar 28,81 miliar dolar).

Total transaksi pada infrastruktur pendukung digital pada 2022 lebih tinggi 7,5 persen dibandingkan dengan jumlah sebelumnya pada 2021.

Dua kontributor teratas untuk infrastruktur pendukung digital adalah layanan telekomunikasi dan layanan profesional serta bisnis, masing-masing dengan pangsa 30,7 persen dan 27,0 persen.

E-commerce, yang menyumbang 20 persen dari seluruh ekonomi digital pada 2022, tumbuh 26,5 persen dari rekor tahun sebelumnya. Sementara itu media atau konten digital menyumbang 2,8 persen dari ekonomi digital. Hal itu menunjukkan bahwa sektor tersebut tumbuh sebesar 11,8 persen pada 2022.

Perkiraan jumlah orang yang bekerja dalam ekonomi digital adalah 6,05 juta pada 2022. Jumlah ini 8,2 persen lebih tinggi dari 5,59 juta orang yang bekerja dalam ekonomi digital pada 2021.