New York (ANTARA News/ Reuters) - Popularitas buku elektronik (e-book) semakin meningkat di Amerika Serikat (AS), yakni hampir seperempat dari total keseluruhan pecinta buku di AS membaca buku digital.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga Pusat Penelitian Pew, jumlah pembaca e-book (e-reader) yang berusia 16 tahun atau lebih meningkat sebanyak 16 persen pada 2011 menjadi 23 persen pada tahun ini, sedangkan jumlah pembaca buku biasa turun dari 72 persen menjadi 67 persen pada 2012.

"Meningkatnya jumlah pembaca e-book diiringi dengan bertambahnya pemilik perangkat pembaca buku elektronik," kata pihak lembaga penelitian.

Survei tersebut dilakukan terhadap sekitar 75 persen warga AS yang membaca sedikit-dikitnya satu buku pada tahun lalu.

"Secara keseluruhan, jumlah pemilik komputer tablet atau perangkat pembaca e-book meningkat dari 18 persen pada akhir 2011 menjadi 33 persen pada 2012," catat lembaga itu.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jumlah pemilik e-book meningkat dari empat persen pada Mei 2010 menjadi 19 persen pada November 2012, sedangkan pemilik komputer tablet melonjak dari tiga persen menjadi 25 persen pada periode yang sama.

Orang-orang yang suka membaca e-book rata-rata termasuk dalam kategori berpendidikan, mulai dari usia 30 hingga 40 tahun, dan telah berumah tangga dengan penghasilan 75.000 dolar AS atau lebih per tahun.

Sebanyak 81 persen dari total pembaca buku di AS didominasi oleh perempuan, sedangkan laki-laki hanya 70 persen, dan jumlah tersebut terus menurun seiring dengan bertambahnya umur para pembaca.

Popularitas buku elektronik turut berdampak pada perpustakaan yang terus menambah pasokan dan meminjamkan e-book.

"Jumlah peminjam e-book di perpustakaan akhir-akhir ini meningkat dari tiga persen pada tahun lalu hingga lima persen pada tahun ini," demikian keterangan Lembaga Pew.

Jumlah pasokan e-book di perpustakaan juga meningkat dari 24 persen pada akhir tahun lalu menjadi 31 persen pada 2012.

Penelitian tersebut dilakukan melalui survei bertelepon terhadap 2.252 orang, mulai dari usia 16 tahun ke atas di seluruh AS, serta mengacu pada survei yang sama pada tahun sebelumnya.

Penelitian itu memiliki 2,7 persen margin kesalahan.
(Uu.R027/R027/H-RN)