Arus Balik
AP II fokus pada enam titik penting hadapi periode arus balik Lebaran
25 April 2023 10:06 WIB
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaludin (kanan) memberikan keterangan terkait kesiapan fasilitas bandara dalam menghadapi angkutan Lebaran 2023 di Airport Operation Control Center (AOCC) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (19/4/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan saat ini pihaknya fokus pada enam titik penting aspek operasi dan aspek pelayanan dalam menghadapi periode arus balik Lebaran 2023.
Arus balik Lebaran di bandara AP II dimulai pada H+1 atau Senin (24/4/2023) sampai dengan H+10 atau Rabu (3/5/2023) dengan perkiraan puncak pada H+7 atau Minggu (30/4/2023).
Awaluddin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa mengatakan pada aspek operasi, bandara AP II fokus pada tiga titik penting, yaitu alokasi parkir pesawat, penanganan bagasi penumpang pesawat, dan ketersediaan moda transportasi publik.
"AP II dan stakeholder merencanakan dengan baik alur kedatangan pemudik. Penentuan lokasi parkir pesawat, apakah merapat ke terminal untuk menggunakan garbarata (on block) atau di area remote harus direncanakan dengan baik," kata dia.
Kemudian, proses penanganan bagasi oleh operator ground handling menjadi titik penting lainnya.
"Di tengah sibuknya kedatangan penerbangan, seluruh personel terkait harus dapat memenuhi level of service yang telah ditentukan mulai dari bagasi diturunkan dari pesawat hingga masuk ke conveyor belt di-baggage claim area yang ada di terminal," ujar Awaluddin.
Berikutnya, kata dia, ketersediaan moda transportasi publik/transportasi darat juga penting guna memastikan kelancaran aksesibilitas pemudik dari bandara menuju tujuan di berbagai wilayah.
Ia mengatakan di Bandara Soekarno-Hatta monitoring layanan moda transportasi publik didukung dengan infrastruktur teknologi yang ada pada Land Transport Operation Center (LTOC).
Sementara dari aspek pelayanan, bandara AP II juga fokus pada tiga titik penting, yaitu manajemen atau prosedur terkait keterlambatan (delay) penerbangan, kebersihan seluruh fasilitas publik serta kepastian layanan pada proses keberangkatan.
"Potensi delay yang disebabkan beragam faktor pasti selalu ada dan juga sudah ada delay management dari maskapai maupun pengelola bandara untuk mengantisipasi ini. Delay management ini harus dijalankan dengan baik oleh seluruh stakeholder, termasuk sesuai regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Informasi kepada penumpang pesawat harus diberikan secara jelas," ucap Awaluddin.
Kemudian, Bandara AP II juga fokus pada kebersihan seluruh fasilitas publik, termasuk seluruh toilet di area kedatangan maupun keberangkatan. "Kecukupan personel cleaning service dipastikan memenuhi kebutuhan," tuturnya.
Selain itu, seluruh stakeholder di bandara AP II juga memastikan pelayanan dalam seluruh proses keberangkatan pemudik termasuk apabila ada kendala terkait tiket penerbangan.
Untuk periode arus balik, AP II juga mencatat jumlah penumpang pesawat di 20 bandara AP II pada arus balik H+1 hingga H+10 diperkirakan sebanyak 2,43 juta penumpang dengan 16.645 penerbangan.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pada arus balik diperkirakan mencapai 1,52 juta penumpang dengan 10.743 penerbangan.
Awaluddin pun mengatakan rencana operasional di seluruh bandara AP II telah disiapkan untuk mengantisipasi tingginya lalu lintas penerbangan pada arus balik.
"Telah diinstruksikan kepada seluruh bandara AP II termasuk para stakeholder agar bersiap menyambut arus balik. Bandara AP II siap mengantar para pemudik untuk kembali ke kota tempat mereka beraktivitas sehari-hari," ujarnya.
Baca juga: AP II catat jumlah penerbangan di Soetta di atas 1.000 dalam tiga hari
Baca juga: AP II: Jumlah penumpang pesawat tembus 2 juta orang hingga H-2 Lebaran
Baca juga: Bandara Soetta berkoordinasi dengan BMKG antisipasi cuaca ekstrem
Arus balik Lebaran di bandara AP II dimulai pada H+1 atau Senin (24/4/2023) sampai dengan H+10 atau Rabu (3/5/2023) dengan perkiraan puncak pada H+7 atau Minggu (30/4/2023).
Awaluddin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa mengatakan pada aspek operasi, bandara AP II fokus pada tiga titik penting, yaitu alokasi parkir pesawat, penanganan bagasi penumpang pesawat, dan ketersediaan moda transportasi publik.
"AP II dan stakeholder merencanakan dengan baik alur kedatangan pemudik. Penentuan lokasi parkir pesawat, apakah merapat ke terminal untuk menggunakan garbarata (on block) atau di area remote harus direncanakan dengan baik," kata dia.
Kemudian, proses penanganan bagasi oleh operator ground handling menjadi titik penting lainnya.
"Di tengah sibuknya kedatangan penerbangan, seluruh personel terkait harus dapat memenuhi level of service yang telah ditentukan mulai dari bagasi diturunkan dari pesawat hingga masuk ke conveyor belt di-baggage claim area yang ada di terminal," ujar Awaluddin.
Berikutnya, kata dia, ketersediaan moda transportasi publik/transportasi darat juga penting guna memastikan kelancaran aksesibilitas pemudik dari bandara menuju tujuan di berbagai wilayah.
Ia mengatakan di Bandara Soekarno-Hatta monitoring layanan moda transportasi publik didukung dengan infrastruktur teknologi yang ada pada Land Transport Operation Center (LTOC).
Sementara dari aspek pelayanan, bandara AP II juga fokus pada tiga titik penting, yaitu manajemen atau prosedur terkait keterlambatan (delay) penerbangan, kebersihan seluruh fasilitas publik serta kepastian layanan pada proses keberangkatan.
"Potensi delay yang disebabkan beragam faktor pasti selalu ada dan juga sudah ada delay management dari maskapai maupun pengelola bandara untuk mengantisipasi ini. Delay management ini harus dijalankan dengan baik oleh seluruh stakeholder, termasuk sesuai regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Informasi kepada penumpang pesawat harus diberikan secara jelas," ucap Awaluddin.
Kemudian, Bandara AP II juga fokus pada kebersihan seluruh fasilitas publik, termasuk seluruh toilet di area kedatangan maupun keberangkatan. "Kecukupan personel cleaning service dipastikan memenuhi kebutuhan," tuturnya.
Selain itu, seluruh stakeholder di bandara AP II juga memastikan pelayanan dalam seluruh proses keberangkatan pemudik termasuk apabila ada kendala terkait tiket penerbangan.
Untuk periode arus balik, AP II juga mencatat jumlah penumpang pesawat di 20 bandara AP II pada arus balik H+1 hingga H+10 diperkirakan sebanyak 2,43 juta penumpang dengan 16.645 penerbangan.
Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, jumlah penumpang pada arus balik diperkirakan mencapai 1,52 juta penumpang dengan 10.743 penerbangan.
Awaluddin pun mengatakan rencana operasional di seluruh bandara AP II telah disiapkan untuk mengantisipasi tingginya lalu lintas penerbangan pada arus balik.
"Telah diinstruksikan kepada seluruh bandara AP II termasuk para stakeholder agar bersiap menyambut arus balik. Bandara AP II siap mengantar para pemudik untuk kembali ke kota tempat mereka beraktivitas sehari-hari," ujarnya.
Baca juga: AP II catat jumlah penerbangan di Soetta di atas 1.000 dalam tiga hari
Baca juga: AP II: Jumlah penumpang pesawat tembus 2 juta orang hingga H-2 Lebaran
Baca juga: Bandara Soetta berkoordinasi dengan BMKG antisipasi cuaca ekstrem
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: