BKSDA Riau pasang kandang jebak Harimau Sumatera di Siak
24 April 2023 16:17 WIB
Petugas BB KSDA Riau Resort Siak memasang kandang jebak dengan umpan seekor kambing untuk hatimau Sumatera di Kampung Tumang Siak yang sebelumnya dilaporkan seorang warga tewas hingga badan terpisah dengan kepala. (ANTARA/HO-BB KSDA Riau)
Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau memasang lima unit kamera dan satu kandang jebak untuk harimau Sumatera yang dilaporkan telah menyerang seorang warga hingga tewas pada pekan lalu.
Kepala BBKSDA Riau, Genman Hasibuan, di Pekanbaru, Senin, mengatakan pihaknya memasang kamera dan kandang jebak setelah melakukan olah tempat kejadian peristiwa pada Sabtu (22/4).
Pihaknya menemukan jejak harimau yang artinya korban meninggal dunia karena interaksi negatif dengan raja hutan tersebut.
"Sudah dipasang lima unit kamera dan satu kandang jebak. Nanti dicek apakah mendapatkan jepretan gambar Harimau Sumatera," katanya.
Dalam memasang kandang jebak tersebut Tim Resort Siak BBKSDA Riau dengan umpan seekor kambing. Pemasangan tersebut dibantu warga sekitar dan pihak kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak.
Sebelumnya seorang warga Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Andi Sukerman ditemukan tewas saat memanen getah di lahan miliknya di Kampung (desa) Tumang.
Baca juga: BB KSDA Riau duga kuat warga Siak tewas diserang Harimau Sumatera
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari saksi diketahui pada pukul 10.00 WIB, Kamis (20/4), korban dan ibunya pergi menggunakan sepeda motor dengan tujuan hendak memanen karet dan sawit.
Pada pukul 14.00 WIB keduanya masih berada di kebun dengan posisi berjauhan namun untuk berbicara masih bisa didengar. Setengah jam kemudian ketika ibunya mengajak pulang korban menyahut, tapi setelah ditunggu-tunggu tak kunjung muncul.
Ibunya pun mencari dan betapa terkejutnya dia hanya menemukan sepatu dan darah yang berserakan. Ibunya pun ketakutan dan berlari menuju keluar kebun dan berjalan kaki menuju rumahnya di Jalan Kwalian untuk mengabari suaminya.
Selanjutnya masyarakat masuk ke lokasi kebun melakukan pencarian dibantu oleh Personil TNI, Polri, BPBD, serta pihak keluarga.
Pada pukul 17.35 WIB akhirnya korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan kepala berpisah dari badan dan terdapat bekas cakaran serta dalam keadaan telanjang.
Selain itu terdapat bekas seretan diduga oleh binatang buas sejauh lebih kurang 700 meter. Sementara celana, potongan baju terpisah 200 meter dari korban.
Baca juga: BKSDA kerahkan tim lacak harimau penerkam ternak di Aceh Timur
Kepala BBKSDA Riau, Genman Hasibuan, di Pekanbaru, Senin, mengatakan pihaknya memasang kamera dan kandang jebak setelah melakukan olah tempat kejadian peristiwa pada Sabtu (22/4).
Pihaknya menemukan jejak harimau yang artinya korban meninggal dunia karena interaksi negatif dengan raja hutan tersebut.
"Sudah dipasang lima unit kamera dan satu kandang jebak. Nanti dicek apakah mendapatkan jepretan gambar Harimau Sumatera," katanya.
Dalam memasang kandang jebak tersebut Tim Resort Siak BBKSDA Riau dengan umpan seekor kambing. Pemasangan tersebut dibantu warga sekitar dan pihak kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak.
Sebelumnya seorang warga Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Andi Sukerman ditemukan tewas saat memanen getah di lahan miliknya di Kampung (desa) Tumang.
Baca juga: BB KSDA Riau duga kuat warga Siak tewas diserang Harimau Sumatera
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari saksi diketahui pada pukul 10.00 WIB, Kamis (20/4), korban dan ibunya pergi menggunakan sepeda motor dengan tujuan hendak memanen karet dan sawit.
Pada pukul 14.00 WIB keduanya masih berada di kebun dengan posisi berjauhan namun untuk berbicara masih bisa didengar. Setengah jam kemudian ketika ibunya mengajak pulang korban menyahut, tapi setelah ditunggu-tunggu tak kunjung muncul.
Ibunya pun mencari dan betapa terkejutnya dia hanya menemukan sepatu dan darah yang berserakan. Ibunya pun ketakutan dan berlari menuju keluar kebun dan berjalan kaki menuju rumahnya di Jalan Kwalian untuk mengabari suaminya.
Selanjutnya masyarakat masuk ke lokasi kebun melakukan pencarian dibantu oleh Personil TNI, Polri, BPBD, serta pihak keluarga.
Pada pukul 17.35 WIB akhirnya korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan kepala berpisah dari badan dan terdapat bekas cakaran serta dalam keadaan telanjang.
Selain itu terdapat bekas seretan diduga oleh binatang buas sejauh lebih kurang 700 meter. Sementara celana, potongan baju terpisah 200 meter dari korban.
Baca juga: BKSDA kerahkan tim lacak harimau penerkam ternak di Aceh Timur
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: