Padang (ANTARA) - Pakar Transportasi dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Yosritzal Ph.D menyampaikan sejumlah catatan terkait pelaksanaan jalur satu arah (one way) dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi dalam mengurai kemacetan libur Lebaran 2023.

"Sampai hari ini pelaksanaan one way sangat bagus karena lalu lintas dari arah Padang ke Bukittinggi relatif lancar," kata alumnus program doktor dari Newcastle University itu di Padang, Minggu.

Kendati kebijakan perdana yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar itu dinilai sudah berjalan efektif, namun Yosritzal menilai terdapat sejumlah pekerjaan rumah yang mesti dievaluasi.

Pertama, masih terjadi kemacetan dari arah Kota Padang menjelang Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam. Pada H-3 atau hari pertama one way diterapkan terjadi kemacetan cukup panjang.

"Selain Padang Lua, kemacetan juga terjadi di Simpang Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman," kata akademisi sekaligus Ketua Pusat Studi Transportasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unand itu.

Akan tetapi, hal itu sebelumnya telah diprediksi oleh pemangku kepentingan bahwa akan terjadi kemacetan di beberapa titik seperti Simpang Padang Lua. Sebab, pada hari biasanya lokasi tersebut juga kerap menjadi langganan macet.

Namun, jika dibandingkan dengan libur Lebaran 1443 hijriah, Yosritzal menilai kebijakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumbar bersama Polda Sumbar serta pemangku kepentingan lainnya dinilai sudah berhasil.

Kemudian, sebelum jalan satu arah diterapkan atau tepatnya saat libur Lebaran 2022, jalur Kota Padang Panjang menuju Kota Bukittinggi jika dipantau dari Google Map berwarna merah. Sementara, saat ini jalur tersebut sudah berwarna kuning.

Evaluasi lainnya yang perlu diperbaiki pemerintah termasuk pihak kepolisian ialah masih banyaknya pengendara sepeda motor bahkan roda empat yang menerobos jalur satu arah. Selain melanggar lalu lintas, tindakan tersebut juga membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Sementara itu, Ulfa (21) salah seorang pemudik dari Kota Padang menuju Kota Bukittinggi berpendapat rekayasa lalu lintas satu jalur cukup efektif dalam mengurai kemacetan.

Hanya saja, ujar mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Kota Padang itu, kemacetan cukup parah masih terjadi di Simpang Padang Lua.

Ke depan ia berharap pemerintah bisa mencari solusi terbaik agar kemacetan di Simpang Padang Lua dapat teratasi dengan cepat dan efektif.