Objek wisata Tanah Lot alami kenaikan kunjungan saat Lebaran
23 April 2023 19:53 WIB
Wisatawan domestik berfoto saat libur Lebaran 2023 di objek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Minggu (23/4/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Tabanan (ANTARA) - Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Bali menyebut ada kenaikan kunjungan wisatawan saat Lebaran, dari 3.000 kunjungan di hari biasa menjadi 9.202 orang wisatawan saat Hari-H Lebaran 2023.
"Situasi Lebaran ini jumlah pengunjung meningkat, kemarin Sabtu (22/4) pengunjung mencapai 9.202 orang terdiri dari 3.000 turis asing dan sisanya (6.202 orang) domestik," kata Kepala Divisi Humas DTW Tanah Lot I Putu Erawan, di Tabanan, Minggu.
Erawan menyampaikan kenaikan kunjungan yang terjadi lebih dari 50 persen, lantaran di hari biasa wisatawan di Tanah Lot hanya berkisar di angka 2.000-3.000 orang, itu pun didominasi oleh wisatawan asing.
Kenaikan kunjungan yang disebut-sebut akibat libur Lebaran ini mulai dirasakan sejak H-1 Idul Fitri 1444 Hijriah, yaitu pada Jumat (21/4) di mana saat itu wisatawan berjumlah 6.222 orang terdiri dari 2.800 wisatawan asing dan sisanya wisatawan domestik.
Sebanyak 9.000 kunjungan pada hari Lebaran ini juga mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, saat itu, kata Erawan, wisatawan hanya mencapai 4.000 orang tertinggi.
"Kalau tahun kemarin kami masih berhadapan dengan COVID-19 jadi masih di bawah, tahun kemarin kami puncaknya 3.000-4.000 wisatawan, sama di Hari-H Lebaran juga," ujarnya pula.
Melihat kondisi ini, pengelola objek wisata Tanah Lot memprediksi pada hari kedua Lebaran hingga H+3 Idul Fitri nanti jumlah kunjungan akan semakin meningkat bahkan mencapai di atas 10 ribu wisatawan.
Erawan menuturkan, objek wisata dengan tarif masuk Rp20 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp60 ribu untuk wisatawan asing ini umumnya ramai pada pukul 6.00-11.00 WITA dan pukul 15.00-18.00 WITA.
Wisatawan yang berkunjung biasanya menghabiskan momen matahari terbit dan matahari terbenam dari atas tebing, sembari menikmati wisata budaya rohani di Pura Tanah Lot.
"Tanah Lot itu wisata berbudaya, jadi setiap orang ingin datang karena beda dengan objek pantai yang lain. Di sini tidak bisa seenaknya, contohnya dari berpakaian harus ke Timur-an, sedikit saja tidak pakai baju mungkin akan kami keluarkan," kata Erawan kepada media.
Ia berharap ke depan semakin banyak wisatawan yang mengunjungi objek wisata yang berada di Kabupaten Tabanan tersebut, apalagi pihaknya menjamin kawasan tersebut aman dan bersih.
Salah satu wisatawan domestik yang ditemui di objek wisata Tanah Lot adalah Reyhan Ramdani (23).
Pria asal Majalengka, Jawa Barat itu mengaku sengaja datang ke Tanah Lot untuk menikmati keindahan pantai sambil mengisi waktu libur Lebaran.
"Ini dalam rangka libur Lebaran, sengaja ke Tanah Lot karena suka pemandangan air dan ada sejarah simbol Bali juga jadi sesuai ekspektasi," kata dia pula.
Menurutnya, dengan tarif Rp20 ribu per orang adalah nominal yang ramah di kantong untuk wisatawan domestik, namun ia berharap ke depan wisata ini tetap bersih dan lestari meski terus diramaikan pengunjung.
Baca juga: DTW Tanah Lot-Bali catat kunjungan wisatawan domestik meningkat
Baca juga: Penerbangan asing dibuka, wisman ke Bedugul Bali naik 30 persen
"Situasi Lebaran ini jumlah pengunjung meningkat, kemarin Sabtu (22/4) pengunjung mencapai 9.202 orang terdiri dari 3.000 turis asing dan sisanya (6.202 orang) domestik," kata Kepala Divisi Humas DTW Tanah Lot I Putu Erawan, di Tabanan, Minggu.
Erawan menyampaikan kenaikan kunjungan yang terjadi lebih dari 50 persen, lantaran di hari biasa wisatawan di Tanah Lot hanya berkisar di angka 2.000-3.000 orang, itu pun didominasi oleh wisatawan asing.
Kenaikan kunjungan yang disebut-sebut akibat libur Lebaran ini mulai dirasakan sejak H-1 Idul Fitri 1444 Hijriah, yaitu pada Jumat (21/4) di mana saat itu wisatawan berjumlah 6.222 orang terdiri dari 2.800 wisatawan asing dan sisanya wisatawan domestik.
Sebanyak 9.000 kunjungan pada hari Lebaran ini juga mengalami kenaikan jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, saat itu, kata Erawan, wisatawan hanya mencapai 4.000 orang tertinggi.
"Kalau tahun kemarin kami masih berhadapan dengan COVID-19 jadi masih di bawah, tahun kemarin kami puncaknya 3.000-4.000 wisatawan, sama di Hari-H Lebaran juga," ujarnya pula.
Melihat kondisi ini, pengelola objek wisata Tanah Lot memprediksi pada hari kedua Lebaran hingga H+3 Idul Fitri nanti jumlah kunjungan akan semakin meningkat bahkan mencapai di atas 10 ribu wisatawan.
Erawan menuturkan, objek wisata dengan tarif masuk Rp20 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp60 ribu untuk wisatawan asing ini umumnya ramai pada pukul 6.00-11.00 WITA dan pukul 15.00-18.00 WITA.
Wisatawan yang berkunjung biasanya menghabiskan momen matahari terbit dan matahari terbenam dari atas tebing, sembari menikmati wisata budaya rohani di Pura Tanah Lot.
"Tanah Lot itu wisata berbudaya, jadi setiap orang ingin datang karena beda dengan objek pantai yang lain. Di sini tidak bisa seenaknya, contohnya dari berpakaian harus ke Timur-an, sedikit saja tidak pakai baju mungkin akan kami keluarkan," kata Erawan kepada media.
Ia berharap ke depan semakin banyak wisatawan yang mengunjungi objek wisata yang berada di Kabupaten Tabanan tersebut, apalagi pihaknya menjamin kawasan tersebut aman dan bersih.
Salah satu wisatawan domestik yang ditemui di objek wisata Tanah Lot adalah Reyhan Ramdani (23).
Pria asal Majalengka, Jawa Barat itu mengaku sengaja datang ke Tanah Lot untuk menikmati keindahan pantai sambil mengisi waktu libur Lebaran.
"Ini dalam rangka libur Lebaran, sengaja ke Tanah Lot karena suka pemandangan air dan ada sejarah simbol Bali juga jadi sesuai ekspektasi," kata dia pula.
Menurutnya, dengan tarif Rp20 ribu per orang adalah nominal yang ramah di kantong untuk wisatawan domestik, namun ia berharap ke depan wisata ini tetap bersih dan lestari meski terus diramaikan pengunjung.
Baca juga: DTW Tanah Lot-Bali catat kunjungan wisatawan domestik meningkat
Baca juga: Penerbangan asing dibuka, wisman ke Bedugul Bali naik 30 persen
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: