Banjir Kampung Pulo mulai surut
24 Desember 2012 19:19 WIB
Banjir Kampung Pulo Dua warga menyelamatkan kulkas saat terjadi banjir yang merendam Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/12/12). Banjir yang merendam permukiman padat penduduk karena luapan sungai Ciliwung tersebut mengakibatkan ratusan warga mengungsi ketempat pengungsian yang telah disiapkan. (ANTARA/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung yang menggenangi kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada Senin sore mulai surut.
Permukaan air Ciliwung hari ini diperkirakan tidak akan naik lagi karena di kawasan Puncak, Bogor, di mana hulu sungai itu berada, hanya mendung tipis, kata Kepala Sektor I Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Matraman, Yoka Sunaryo, di Jakarta, Senin.
Sekarang, menurut Yoka, satu tim penanggulangan bencana sedang beristirahat setelah sejak pagi hari mengevakuasi para korban dengan menggunakan dua perahu karet. Evakuasi dilanjutkan oleh tim lainnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, informasi terakhir yang diperoleh ketinggian air di pintu air Katulampa 30 cm, turun drastis dibandingkan pagi hari yang mencapai lebih dari 100 cm.
Sementara ketinggian air di pintu air Depok mencapai 110-120 cm, juga sudah turun.
"Dari Jakarta Pusat juga masih sepi, berarti tidak ada kenaikan air yang terjadi," tambah Yoka.
Sejumlah perahu karet sudah dipersiapkan di pintu air Tanah Abang dan Petamburan untuk mengantisipasi kemungkinan air kiriman dari kali Ciliwung di daerah Jakarta Timur.
Sebanyak 674 jiwa korban banjir dari Kampung Pulo mengungsi ke Sudinkes Jakarta Timur dengan rincian 195 pria dewasa, 126 orang wanita dewasa sementara balita terdiri dari 29 laki-laki dan 32 perempuan.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 17 kelurahan yang mengalami banjir yaitu Rawajati, Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cibubur, Pekayon, Gedong, Ulujami, Pondok Pinang, Bukit Duri, Baru.
Serta Pondok Labu, Sukabumi Selatan, Kedoya Selatan, Duri Kepa, dan Jelambar Baru.
(D016)
Permukaan air Ciliwung hari ini diperkirakan tidak akan naik lagi karena di kawasan Puncak, Bogor, di mana hulu sungai itu berada, hanya mendung tipis, kata Kepala Sektor I Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) Matraman, Yoka Sunaryo, di Jakarta, Senin.
Sekarang, menurut Yoka, satu tim penanggulangan bencana sedang beristirahat setelah sejak pagi hari mengevakuasi para korban dengan menggunakan dua perahu karet. Evakuasi dilanjutkan oleh tim lainnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, informasi terakhir yang diperoleh ketinggian air di pintu air Katulampa 30 cm, turun drastis dibandingkan pagi hari yang mencapai lebih dari 100 cm.
Sementara ketinggian air di pintu air Depok mencapai 110-120 cm, juga sudah turun.
"Dari Jakarta Pusat juga masih sepi, berarti tidak ada kenaikan air yang terjadi," tambah Yoka.
Sejumlah perahu karet sudah dipersiapkan di pintu air Tanah Abang dan Petamburan untuk mengantisipasi kemungkinan air kiriman dari kali Ciliwung di daerah Jakarta Timur.
Sebanyak 674 jiwa korban banjir dari Kampung Pulo mengungsi ke Sudinkes Jakarta Timur dengan rincian 195 pria dewasa, 126 orang wanita dewasa sementara balita terdiri dari 29 laki-laki dan 32 perempuan.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 17 kelurahan yang mengalami banjir yaitu Rawajati, Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cibubur, Pekayon, Gedong, Ulujami, Pondok Pinang, Bukit Duri, Baru.
Serta Pondok Labu, Sukabumi Selatan, Kedoya Selatan, Duri Kepa, dan Jelambar Baru.
(D016)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: