Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 2.425 rumah di sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir.
"Banjir disebabkan oleh naiknya debit air Sungai Ciliwung sejak Minggu (23/12) kemarin," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.
Sutopo menjelaskan, berdasarkan laporan sementara yang diterima BNPB hingga Senin pukul 11.00 WIB tercatat 2.425 rumah dengan 7.307 jiwa terendam banjir.
"Diperkirakan jumlah akan terus bertambah," katanya.
Banjir terjadi di 10 kecamatan yang meliputi 16 kelurahan, 36 RW, dan 58 RT dimana Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur adalah daerah yang terparah terkena banjir.
Sebanyak 16 kelurahan yang mengalami banjir diantaranya Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cibubur, Pekayon, Ulujami, Pondok Pinang, Pondok Labu, Sukabumi Selatan, Duri Kepa dan Jelambar Baru.
"BNPB dan BPBD DKI Jakarta telah mendirikan posko penanganan darurat dan dapur umum," katanya.
BNPB juga telah mengalokasikan logistik dan peralatan dari untuk Posko Kampung Melayu mulai dari makanan, air mineral, mi instan, selimut, minyak goreng, tenda gulung, beras dan lain sebagainya.
BNPB juga terus melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dan instansi terkait lainnya untuk penanggulangan banjir di Jakarta.
"BNPB terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait," katanya.
(W004/A011)
BNPB: 2.425 rumah di Jakarta terendam banjir
24 Desember 2012 13:28 WIB
Kocen, warga Kampung Melayu Kecil, berisitirahat di rumahnya yang terendam banjir, Jakarta, Minggu (23/12). (ANTARA/Rosa Panggabean)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012
Tags: