Makassar (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Makassar melakukan pemantauan stok bahan pangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.

Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir, di Makassar, Kamis, mengatakan pemantauan dipusatkan di Pasar Daya, bersama dengan tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Sulsel.

"Pemantauan ini merupakan arahan Kepala Badan Karantina Pertanian guna mengawal kelancaran lalu lintas komoditas pertanian dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1444 H," ujarnya.

Lutfie Natsir menyebutkan bahwa pemantauan itu untuk memastikan komoditas pertanian di Sulsel aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pantauan di Pasar Daya, stok bahan pangan di Sulsel terpantau aman, begitu juga dengan harga terpantau stabil meski ada kenaikan untuk ayam potong dan daging lokal tapi tidak begitu signifikan.

"Selain Pasar Daya, kami juga melakukan pemantauan terhadap stok daging sapi dan ayam langsung dari supplier. Hasil pantauan kami stok mereka saat ini pun aman dengan harga ayam dan daging yang stabil. Sehingga saya mengimbau masyarakat untuk tenang karena stok bahan pangan untuk masyarakat di Sulsel aman bahkan hingga setelah hari lebaran," katanya pula.

Berdasarkan hasil pemantauan di Pasar Daya, untuk harga daging sapi lokal berada pada kisaran harga Rp110.000 per kilogramnya, sementara daging ayam ras di harga 22.500 per kilogramnya.

Selain daging sapi dan ayam, berikut informasi harga komoditas lainnya di pasar daya, yaitu beras Rp13.000/kg, jagung Rp14.000/kg, kedelai Rp20.000/kg, dan bawang merah Rp35.000/kg.

Bawang putih Rp28.000/kg, cabai merah Rp30.000/kg, cabai rawit Rp30.000/kg, telur ayam ras di kisaran Rp47.000-Rp50.000/rak, gula konsumsi Rp15.000/kg, dan minyak goreng di kisaran harga Rp16.000-Rp17.000/liter.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel secara umum ketersediaan pangan pokok strategis provinsi Sulsel aman selama Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.

Menurut dia, penguatan cadangan pangan pemerintah utamanya beras melalui Bulog. Diperkirakan ketersediaan beras sebesar 475.784 ton, dan perkiraan kebutuhan sebesar 72.960 ton sehingga masih surplus 402.824 ton.

Begitupun dengan cabai besar dan cabai rawit yang surplus 800 ton, daging sapi surplus 5.237 ton, daging ayam surplus 44.683 ton, dan bahan pangan pokok lainnya yang juga surplus.

Lutfie mengatakan bahwa pemantauan stok bahan pangan ini merupakan bentuk sinergi antarlembaga yang terjalin baik antara Karantina Pertanian Makassar dengan Pemprov Sulsel dan pemerintah kabupaten/kota yang lain di Sulsel.

"Tidak hanya untuk ketersediaan bahan pangan, tetapi juga dengan pengawasan lalu lintas komoditas pertanian," kata dia.
Baca juga: Mentan pantau harga bahan pokok di pasar tradisional Makassar