Lebaran
Muhammadiyah minta masyarakat toleransi sikapi perbedaan awal Lebaran
20 April 2023 19:20 WIB
Ilustrasi - Sejumlah umat islam melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Islamic Center Nurul Yaqin di Kelurahan Mamboro di Palu, Sulawesi Tengah. (ANTARA/Mohamad Hamzah)
Palu (ANTARA) - Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Palu, Sulawesi Tengah, Mulkus Kisman meminta umat Islam untuk saling bertoleransi dalam menyikapi perbedaan awal Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kami berharap masyarakat mengedepankan toleransi dan tidak terpecah belah karena perbedaan pelaksanaan hari Lebaran Idul Fitri," kata Mulkus Kisman saat dihubungi di Palu, Kamis.
Mulkus Kisman mengatakan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan berdasarkan metode hisab bahwa hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 jatuh pada hari Jumat (21/4).
Ia mengemukakan, pihak Muhammadiyah bersikap tasamuh dalam menghadapi perbedaan awal Lebaran dan saling menghormati serta menghargai terkait perbedaan tersebut.
Baca juga: Kemenag: Hilal 1 Syawal 1444 tidak terlihat di Belitung
Baca juga: Pemerintah tetapkan Idul Fitri jatuh pada Sabtu 22 April 2023
"Saya berharap seluruh umat Islam khususnya di Kota Palu dapat melaksanakan ibadah dengan baik, aman dan damai," katanya.
Ia menambahkan, untuk lokasi Shalat Id di Kota Palu sendiri, pihak Muhammadiyah setempat menyiapkan sebanyak 14 lokasi.
Adapun lokasi tersebut di antaranya meliputi halaman Masjid Al-Falah di Pengawu, halaman Masjid Al-Haq di Kelurahan Besusu Tengah, halaman Masjid Al-Amin di Kelurahan Bumi Bahari.
Selanjutnya, Lapangan Sepak Bola Mini di Kelurahan Nunu, halaman Masjid Darul Arqam di kompleks Muhammadiyah Boarding School (MBS) Kelurahan Lere, halaman Masjid Amir Al-Mukminin di Kelurahan Tanamodindi, halaman Masjid Al-Muhajirin di Kelurahan Petobo.
Kemudian di halaman Masjid Al-Munawwarah di Kelurahan Ujuna, Kompleks Masjid At-Tauhid di Jalan Soekarno-Hatta, Kompleks Panti Asuhan Fatimatuzzahra di Kelurahan Mamboro, halaman Masjid Al-Ikhwan di Kelurahan Birobuli Selatan, halaman Masjid Al-Kautsar di Kelurahan Silae, halaman Rektorat Universitas Muhammadiyah Palu dan kompleks Pelabuhan Pantoloan.*
Baca juga: BMKG: Hilal 1 Syawal di Pantai Loang Balok Mataram tidak terlihat
Baca juga: Kemenag ajak masyarakat tidak lagi perdebatkan metode penentuan hilal
"Kami berharap masyarakat mengedepankan toleransi dan tidak terpecah belah karena perbedaan pelaksanaan hari Lebaran Idul Fitri," kata Mulkus Kisman saat dihubungi di Palu, Kamis.
Mulkus Kisman mengatakan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan berdasarkan metode hisab bahwa hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 jatuh pada hari Jumat (21/4).
Ia mengemukakan, pihak Muhammadiyah bersikap tasamuh dalam menghadapi perbedaan awal Lebaran dan saling menghormati serta menghargai terkait perbedaan tersebut.
Baca juga: Kemenag: Hilal 1 Syawal 1444 tidak terlihat di Belitung
Baca juga: Pemerintah tetapkan Idul Fitri jatuh pada Sabtu 22 April 2023
"Saya berharap seluruh umat Islam khususnya di Kota Palu dapat melaksanakan ibadah dengan baik, aman dan damai," katanya.
Ia menambahkan, untuk lokasi Shalat Id di Kota Palu sendiri, pihak Muhammadiyah setempat menyiapkan sebanyak 14 lokasi.
Adapun lokasi tersebut di antaranya meliputi halaman Masjid Al-Falah di Pengawu, halaman Masjid Al-Haq di Kelurahan Besusu Tengah, halaman Masjid Al-Amin di Kelurahan Bumi Bahari.
Selanjutnya, Lapangan Sepak Bola Mini di Kelurahan Nunu, halaman Masjid Darul Arqam di kompleks Muhammadiyah Boarding School (MBS) Kelurahan Lere, halaman Masjid Amir Al-Mukminin di Kelurahan Tanamodindi, halaman Masjid Al-Muhajirin di Kelurahan Petobo.
Kemudian di halaman Masjid Al-Munawwarah di Kelurahan Ujuna, Kompleks Masjid At-Tauhid di Jalan Soekarno-Hatta, Kompleks Panti Asuhan Fatimatuzzahra di Kelurahan Mamboro, halaman Masjid Al-Ikhwan di Kelurahan Birobuli Selatan, halaman Masjid Al-Kautsar di Kelurahan Silae, halaman Rektorat Universitas Muhammadiyah Palu dan kompleks Pelabuhan Pantoloan.*
Baca juga: BMKG: Hilal 1 Syawal di Pantai Loang Balok Mataram tidak terlihat
Baca juga: Kemenag ajak masyarakat tidak lagi perdebatkan metode penentuan hilal
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: