Jakarta (ANTARA) - Mempersiapkan datangnya Idul Fitri 1444 H, PT Berdikari sebagai bagian dari BUMN Holding Pangan ID FOOD, melakukan pengecekan stok ketahanan pangan sebagai bukti kehadiran BUMN di tengah masyarakat.





Pemantauan stok pangan di berbagai daerah yang dilakukan Berdikari bersamaan dengan pelaksanaan program pengurangan angka Keluarga Rawan Stunting (KRS). Pengecekan ini merupakan bagian dari program bantuan pangan pengentasan stunting kepada 1.4jt KRS agar sampai ke masyarakat yang berhak dan benar-benar membutuhkan. 




Kegiatan pemantauan stok pangan dilaksanakan hari Minggu, 16 April 2023 pada fasilitas peternakan Berdikari di Sidrap, Sulsel, merupakan tindak lanjut dari serangkaian pelaksanaan kegiatan dalam bulan Ramadhan tahun 2023 oleh Berdikari. 




Sebelumnya, Berdikari telah melaksanakan pemberian bantuan pangan kepada santri dan pelafal Al-Quran di bawah naungan Yayasan Panti Asuhan Tiga Masjid, Markaz Hijrah Indonesia, anak-anak panti asuhan Putra Nusa, masyarakat Kecamatan Babelan di Bekasi, dan juga mendukung bazaar murah yang diadakan pemerintah di berbagai lokasi.




Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan bahwa seluruh kegiatan Berdikari berorientasikan memberi manfaat maksimal BUMN bagi masyarakat dan juga berkontribusi bagi Negara.




Kecelakaan saat prosedur penitipan senjata api




Hal tersebut merespon kecelakaan meletusnya senjata api yang dibawa petugas protokol saat melakukan prosedur pembawaan senjata api di counter penitipan senjata api Bandara Sultan Hasanuddin.




Meskipun saat kejadian tidak berada di lokasi counter penitipan senjata api, Harry sangat menyesali terjadinya insiden tersebut dan bersyukur tidak ada korban. 




“Saya memohon maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden di Bandara Sultan Hasanuddin Senin lalu,” ujar Harry atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan dirasakan beberapa pihak mulai dari pengunjung, petugas counter check in, hingga personel keamanan bandara setempat.




Lebih lanjut, Harry menerangkan bahwa senjata api tersebut dibawa dalam rangka adanya rencana sesi kegiatan latihan menembak bersama di fasilitas tembak resmi di Sulawesi Selatan. Harry berharap kejadian kecelakaan tersebut tidak terulang di lingkungan manapun juga dan menekankan pentingnya selalu menaati prosedur pembawaan senjata api sesuai peraturan yang berlaku.




Perlu diketahui, sebelumnya Kapolsek Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Muh. Arsyad, dan Kapolres Maros, AKBP Awaluddin Amin, memberikan keterangan bahwa pengecekan sebelum keberangkatan telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku di Bandara Sultan Hasanuddin. Senjata tidak melekat pada pemilik, melainkan disimpan dalam kotak khusus yang dilengkapi pengaman dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.