"Wilayah Sulawesi Tenggara hanya mengalami gerhana matahari sebagian, bukan gerhana matahari hibrida," kata Staff Operasional Stasiun Geofisika Kendari Ermita melalui telepon di Kendari, Kamis.
Dia menyampaikan gerhana di daerah tersebut mulai terjadi sejak pukul 10.00 WITA dan puncaknya pukul 12.18 WITA
Ermita menyampaikan bahwa gerhana matahari total hanya dapat dipantau di Biak dan Pulau Kisar.
"Wilayah Indonesia hanya dapat mengamati proses gerhana matahari total di Biak dan Pulau Kisar. Serta gerhana matahari sebagian di sebagian wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara," jelasnya.
Baca juga: Gerhana matahari sebagian di Ambon terlihat seperti sabit
Baca juga: Warga Yogyakarta antusias amati gerhana matahari sebagian
Dia menyebut durasi pengamatan gerhana di Sulawesi Tenggara rata-rata 3 jam 6 menit. Gerhana matahari sebagian, total, dan cincin, kata dia, akan terjadi secara berurutan.
Lebih lanjut Ermita mengatakan untuk gerhana matahari cincin tidak dapat diamati di wilayah Indonesia.
Ermita menambahkan, Stasiun Geofisika Kendari melakukan pengamatan gerhana matahari sebagian di Pantai Bahari, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka.
Baca juga: Fenomena gerhana matahari hibrida di Makassar tampak 77 persen
Baca juga: Ratusan umat Islam shalat gerhana matahari di Masjid Agung PalembangDia menyebut durasi pengamatan gerhana di Sulawesi Tenggara rata-rata 3 jam 6 menit. Gerhana matahari sebagian, total, dan cincin, kata dia, akan terjadi secara berurutan.
Lebih lanjut Ermita mengatakan untuk gerhana matahari cincin tidak dapat diamati di wilayah Indonesia.
Ermita menambahkan, Stasiun Geofisika Kendari melakukan pengamatan gerhana matahari sebagian di Pantai Bahari, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka.
Baca juga: Fenomena gerhana matahari hibrida di Makassar tampak 77 persen
Baca juga: SAC pantau gerhana matahari hibrida di Balai Kota Surabaya