Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menilai bahwa Jakarta tidak akan bebas banjir secara mutlak.

"Karena berbagai upaya penanganan (banjir) selalu kalah cepat dibanding dengan faktor penyebab," kata Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu.

Menurut Sutopo, dimensi dan masalah banjir di Jakarta terus meningkat. Selain faktor alam, faktor antropogenik berperan mengakibatkan banjir.

"Pada periode tahun sebelum 1970-an faktor alam penyebab dominan. Sesudah itu, penyebab banjir menjadi lebih komplek. Kombinasi alam dan antropogenik menjadi penyebab banjir," ujar ahli hidrologi dari BPPT tersebut.

Ia mengatakan upaya pengendalian banjir hingga 2014 ternyata belum akan menuntaskan titik banjir yang ada.

"Total ada 78 titik banjir di DKI Jakarta. Kanal Banjir Timur mampu mengurangi 15 titik banjir," ujar dia.

Jika dilakukan normalisasi sungai, lanjutnya, di Kanal Banjir Barat akan mengurangi enam titik banjir. Normalisasi Sungai Pesanggrahan, Angke dan Sunter pada 2011-2014 dengan dana Rp 2,3 triliun hanya mengurangi 10 titik.

"Demikian pula proyek pengerukan sungai Jakarta Emergency Dredging Initiative di Cengkareng Drain, Kali Sunter, KBB, Cideng, Angke dan lainnya pada 2013-2014 akan mengurangi 20 titik banjir," kata dia.

Ia mengatakan masih ada 27 titik yang belum dibebaskan. Ini pun jika tidak ada penambahan titik banjir baru.

"Kenyataannya, banjir kemarin jalan Thamrin, Sudirman, dan Gatot Subroto bukan termasuk dalam 78 titik banjir yang ada," kata dia.

Hujan deras pada Sabtu di Jakarta, kata dia, telah mengakibatkan kemacetan yang luar biasa. Ada 22 genangan banjir yang tersebar di Jakarta. Bahkan jalan protokol Sudirman dan Thamrin juga tergenang banjir.

Saat bersamaan, Puncak juga hujan sehingga debit Ciliwung meningkat 110 cm sehingga Siaga III pada Sabtu pukul 16.18 WIB. Bahkan pukul 18.00, pintu air Katulampa, Bogor mencapai 120 cm. Dalam waktu empat jam kemudian Depok dan 11-13 jam kemudian Manggarai akan menerima banjir kiriman," kata dia.

Pada Minggu sekitar pukul 03.00 daerah di Kelurahan Makasar, Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Kramat dan lainnya di bantaran Ciliwung hilir terendam banjir hingga satu meter.

(A063/a011)