Jakarta (ANTARA) - Diaspora Indonesia yang tinggal di New York, Amerika Serikat (AS) berkumpul bersama untuk berdiskusi mengenai masa depan demokrasi dan pentingnya kehidupan bertoleransi di Tanah Air terutama menjelang Pemilu 2024.

Pada pertemuan yang diadakan di New York University, Manhattan pada Minggu (16/4), para diaspora dari berbagai profesi itu menyatakan bahwa mereka siap berkontribusi bagi Indonesia.

Ada dua hal yang menjadi perhatian khusus bagi diaspora Indonesia di AS. Pertama, perihal keberlangsungan dan keberlanjutan iklim demokrasi yang sehat di Indonesia. Kedua, terkait toleransi antarsuku, agama, ras, dan golongan yang terkadang terpolarisasi, terutama menjelang pemilu.

Soeko Prasetyo, salah seorang diaspora Indonesia yang telah tinggal di AS selama lebih dari 50 tahun, menilai bahwa kehidupan berdemokrasi telah mengalami kemajuan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Kemajuan yang sudah baik ini akan menjadi lebih baik apabila tongkat estafet kepemimpinan diberikan kepada yang mempunyai visi yang sama dengan beliau,” kata Soeko, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, diaspora lainnya, Joana Cravinho, menyatakan siap memberikan pilihannya pada pemilu mendatang. Dia juga mengapresiasi kemajuan kehidupan bertoleransi di Indonesia.

“Meskipun belum sempurna, saya mengamati kemajuan kehidupan bertoleransi di Indonesia. Oleh karena itu, pilihan saya jatuh kepada Ganjar karena sangat penting bagi pemimpin kita berikutnya untuk konsisten dan memiliki komitmen yang kuat memperjuangkan ini,” kata Joana.

Pertemuan para diaspora itu juga mengaspirasikan harapan agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cepat mendapatkan restu untuk resmi maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

Baca juga: Cerita mereka yang nyoblos di luar negeri

Baca juga: PPLN Tokyo imbau WNI segera pastikan hak pilih Pemilu 2024