Padang (ANTARA) - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar Kombes Pol Hilman Wijaya menyatakan pemberlakuan sistem satu arah atau one way Padang - Bukittinggi bertujuan memperpendek waktu macet saat mudik Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Sistem ini bukan untuk menghilangkan kemacetan secara serta merta karena memang volume kendaraan yang masuk Sumbar sudah meningkat pesat,” kata dia di Padang, Kamis.

Ia menyebutkan pada Selasa (18/4) ada 9.000 kendaraan yang masuk ke Sumbar dan tercatat kemarin ada 12.000 kendaraan masuk ke Sumbar dari sejumlah titik perbatasan provinsi.

“Itu catatan kemarin, hari ini tentu dapat bertambah lebih banyak karena diperkirakan hari ini puncak mudik,” kata dia.

Ia mengatakan pada Idul Fitri 1443 Hijriah terjadi kemacetan panjang antara Padang Bukittinggi ini memakan waktu tujuh hingga delapan jam.

“Kemarin terjadi kemacetan selama 1,5 jam dan ini tentu telah turun lama waktu yang dihabiskan pemudik di jalan,” kata dia.

Pihaknya terus berupaya menempatkan personel di titik kemacetan dalam menjaga arus lalu lintas yang melambat terus bergerak.

“Volume kendaraan yang tinggi memang jadi persoalan namun kita minta masyarakat mendukung penerapan one way ini sesuai dengan skema yang telah dibuat,” kata dia.

Ia mengatakan penerapan sistem one way ini bukan lagi keinginan Polda Sumbar namun ini memang kebutuhan daerah dan diinstruksikan langsung oleh gubernur.

“Kita ingin masyarakat paham akan sistem ini dan dapat menjalani Idul Fitri dengan nyaman dan aman,” kata dia

Sebelumnya Kapolda Sumbar turun langsung memantau jalur Padang-Bukittinggi pada hari pertama pertama pelaksanaannya Irjen Pol Suharyono mengungkapkan pelaksanaan one way sistem secara umum berjalan lancar.

“Secara umum, pada hari pertama ini berjalan lancar, memang ada beberapa kendala, ada penumpukan atau salah jalur, tersesat satu dua, itu biasa,” kata dia.

Menurut Kapolda, sosialisasi akan ditingkatkan dan personil akan ditambah untuk memandu para pengguna kendaraan.

“Kita akan tetap evaluasi ini, rekayasa lalu lintas dimaksimalkan namun berorientasi pada fleksiblitas tapi tetap bertumpu pada kebijakan awal one way sistem," kata dia.

Ia mengatakan adanya sedikit keluhan dari warga dan pengendara saat peralihan aturan One Way Sistem selesai diterapkan.

"Kami sempat menanyakan langsung ke pengendara, kita akan evaluasi khusus di transisi peralihan di atas pukul 16.00 agar tidak terjadi penumpukan saat jalan kembali dibuka," katanya.