Gubernur NTT ajak warga jaga Hutan Teno agar terus bisa produksi madu
20 April 2023 13:39 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berdiskusi dengan warga saat menghadiri acara ritual panen madu di kawasan Hutan Teno, Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Provinsi NTT)
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengajak warga agar terus menjaga Hutan Teno di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, sehingga bisa produksi madu yang mampu mendongkrak kesejahteraan warga setempat.
"Kekayaan alam Pulau Timor ini sangat melimpah dan kita bersyukur kawasan Hutan Teno ini juga menghasilkan madu untuk masyarakat," katanya saat menghadiri ritual panen madu di kawasan Hutan Teno sebagaimana tertuang dalam siaran pers yang diterima di Kupang, Kamis.
Gubernur Laiskodat mengatakan panen madu di Hutan Teno membuktikan bahwa wilayah Fatuelu Barat juga dapat menghasilkan madu unggulan selain dari daerah Amfoang, Kabupaten Kupang, yang sudah dikenal.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kawasan Hutan Teno harus terus dijaga bersama agar hasil madu maupun hasil hutan lainnya dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi warga.
"Saya ingatkan untuk jangan sekalipun merusak alam, kita jaga dengan baik kawasan hutan ini karena banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa," kata Laiskodat.
Baca juga: Menanam asa kemakmuran warga Pulau Timor di hutan energi
Ia mengatakan dengan produksi madu berkelanjutan, maka bisa memperluas promosi dan pemasaran lebih luas.
Dalam kesempatan itu Laiskodat juga mengatakan tradisi ritual panen madu warga setempat ke depan dapat dikembangkan menjadi festival untuk memperkaya nuansa pariwisata di Kabupaten Kupang.
Menurut dia, ritual itu merupakan tradisi yang unik serta memiliki nilai budaya yang menggambarkan bagaimana orang Timor melakukan rangkaian ritual untuk mengambil hasil alam seperti madu.
"Nanti kita harapkan dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk dapat berkolaborasi bersama Dinas Pariwisata agar ke depannya dapat merancangnya menjadi festival," katanya.
Baca juga: Madu Hutan Flores Timur yang tembus pasar nasional
"Kekayaan alam Pulau Timor ini sangat melimpah dan kita bersyukur kawasan Hutan Teno ini juga menghasilkan madu untuk masyarakat," katanya saat menghadiri ritual panen madu di kawasan Hutan Teno sebagaimana tertuang dalam siaran pers yang diterima di Kupang, Kamis.
Gubernur Laiskodat mengatakan panen madu di Hutan Teno membuktikan bahwa wilayah Fatuelu Barat juga dapat menghasilkan madu unggulan selain dari daerah Amfoang, Kabupaten Kupang, yang sudah dikenal.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kawasan Hutan Teno harus terus dijaga bersama agar hasil madu maupun hasil hutan lainnya dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan bagi warga.
"Saya ingatkan untuk jangan sekalipun merusak alam, kita jaga dengan baik kawasan hutan ini karena banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa," kata Laiskodat.
Baca juga: Menanam asa kemakmuran warga Pulau Timor di hutan energi
Ia mengatakan dengan produksi madu berkelanjutan, maka bisa memperluas promosi dan pemasaran lebih luas.
Dalam kesempatan itu Laiskodat juga mengatakan tradisi ritual panen madu warga setempat ke depan dapat dikembangkan menjadi festival untuk memperkaya nuansa pariwisata di Kabupaten Kupang.
Menurut dia, ritual itu merupakan tradisi yang unik serta memiliki nilai budaya yang menggambarkan bagaimana orang Timor melakukan rangkaian ritual untuk mengambil hasil alam seperti madu.
"Nanti kita harapkan dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk dapat berkolaborasi bersama Dinas Pariwisata agar ke depannya dapat merancangnya menjadi festival," katanya.
Baca juga: Madu Hutan Flores Timur yang tembus pasar nasional
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: