ArtaKu bekerja sama dengan lebih dari 60 BPR dan BPRS
20 April 2023 11:59 WIB
Direktur ArtaKu Rocky Tanumihardjo (kedua dari kiri) saat memberikan sosialisasi tentang ArtaKu. ANTARA/HO-ArtaKu
Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Pasar Digital, perusahaan teknologi finansial untuk layanan financing agent ke lembaga jasa keuangan melalui aplikasi ArtaKu, bekerja sama dengan lebih dari 60 bank perekonomian rakyat (BPR)/BPR syariah (BPRS).
"Lembaga jasa keuangan dengan radius 30 km akan dihubungkan dengan nasabah melalui aplikasi ArtaKu," kata Direktur ArtaKu Rocky Tanumihardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
BPR/BPRS yang menjadi mitra ArtaKu tersebut tersebar di Pulau Jawa, mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. ArtaKu juga terus memperluas mitra ke lembaga jasa keuangan lain seperti lembaga keuangan mikro dan pegadaian.
ArtaKu menargetkan 50-60 persen institusi nasabah BPR dan BPRS di seluruh wilayah Indonesia dapat menjadi mitranya. Perusahaan startup yang berkantor pusat di Surabaya itu juga akan melakukan ekspansi ke layanan lainnya, diantaranya funding (penghimpunan dana), seperti tabungan dan deposito sehingga tidak hanya layanan lending.
Pada 2023 perusahaan itu akan mengembangkan fitur baru untuk pembukaan rekening baru secara online. ArtaKu menjangkau nasabah baru, nasabah existing, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat mengajukan pinjaman secara online. Pengajuan pinjaman melalui ArtaKu harus menyertakan agunan.
Melalui ArtaKu, pengajuan pinjaman dapat dilakukan online kapan saja, di mana saja, mudah, dan aman dengan radius 30 km. Aplikasi itu juga menyediakan informasi perkiraan nilai jaminan, angsuran, dan biaya administrasi transparan.
Calon debitur bisa melacak secara real time proses pengajuan pinjaman yang telah berlangsung. Bagi lembaga jasa keuangan, tidak ada biaya integrasi, biaya bulanan, atau biaya tahunan untuk kerja sama. Lembaga jasa keuangan berpotensi mendapatkan fee based income.
"Lembaga jasa keuangan dengan radius 30 km akan dihubungkan dengan nasabah melalui aplikasi ArtaKu," kata Direktur ArtaKu Rocky Tanumihardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
BPR/BPRS yang menjadi mitra ArtaKu tersebut tersebar di Pulau Jawa, mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. ArtaKu juga terus memperluas mitra ke lembaga jasa keuangan lain seperti lembaga keuangan mikro dan pegadaian.
ArtaKu menargetkan 50-60 persen institusi nasabah BPR dan BPRS di seluruh wilayah Indonesia dapat menjadi mitranya. Perusahaan startup yang berkantor pusat di Surabaya itu juga akan melakukan ekspansi ke layanan lainnya, diantaranya funding (penghimpunan dana), seperti tabungan dan deposito sehingga tidak hanya layanan lending.
Pada 2023 perusahaan itu akan mengembangkan fitur baru untuk pembukaan rekening baru secara online. ArtaKu menjangkau nasabah baru, nasabah existing, maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dapat mengajukan pinjaman secara online. Pengajuan pinjaman melalui ArtaKu harus menyertakan agunan.
Melalui ArtaKu, pengajuan pinjaman dapat dilakukan online kapan saja, di mana saja, mudah, dan aman dengan radius 30 km. Aplikasi itu juga menyediakan informasi perkiraan nilai jaminan, angsuran, dan biaya administrasi transparan.
Calon debitur bisa melacak secara real time proses pengajuan pinjaman yang telah berlangsung. Bagi lembaga jasa keuangan, tidak ada biaya integrasi, biaya bulanan, atau biaya tahunan untuk kerja sama. Lembaga jasa keuangan berpotensi mendapatkan fee based income.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: