Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut perlu ada asesmen atau penilaian dampak warisan budaya (heritage impact asessment) terkait destinasi wisata Air Terjun Kedung Kandang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terkena dampak proyek pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang. "Ini harus kita hati-hati sekali tanggapi ini karena jangan sampai warisan UNESCO sebagai situs warisan terganggu, harus ada heritage impact asessment," ujar Sandiaga usai meninjau kesiapan libur Lebaran di TMII, Jakarta, Rabu.

Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Badan Otorita Borobudur dan menunggu laporan selanjutnya.

Agar kejadian serupa tak terjadi, Sandiaga berharap ada sosialisasi dan edukasi yang lebih masif oleh Badan Otorita Borobudur yang mengkoordinasi 33 kabupaten/kota di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

"Jadi kita akan lebih masifkan melalui desa wisata agar informasi membangun ini tidak boleh ganggu heritage yang dicanangkan sebagai warisan situs ini," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran Kabupaten Gunungkidul, DIY, berjuang mempertahankan daya tarik destinasi wisata Air Terjun Kedung Kandang yang terkena dampak proyek pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang.

Penggiat Pokdarwis Nglanggeran Sugeng Handoko di Gunungkidul, Minggu, mengatakan Air Terjun Kedung Kandang berada dalam satu kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran.

"Sekarang wisata minat khusus tersebut hilang karena terkena gusur proyek jalan alternatif Gading-Tawang," kata Sugeng.

Ia mengatakan dirinya pernah menentang keras pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang di wilayah Nglanggeran karena wilayah ini masuk dalam kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran.


Baca juga: Sandiaga apresiasi Nglanggeran raih gelar desa wisata terbaik
Baca juga: Sandiaga Uno tidak gelar griya namun akan mudik ke Kwitang
Baca juga: Sandiaga ungkap destinasi wisata di Jakarta siap dikunjungi wisatawan