Jakarta (ANTARA) - Elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai sosok kandidat calon presiden (capres) meningkat menjadi 22,5 persen pada April 2023 berdasarkan hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) dibandingkan 18,9 persen pada Februari 2023.

Hal itu tertuang dalam hasil survei PRC April 2023 yang salinannya diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Prabowo juga mengungguli dua nama lain dalam tiga teratas kandidat capres lainnya yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut hasil survei PRC, elektabilitas Ganjar berada di level 20,2 persen pada April 2023 atau turun dari 21,3 persen pada Februari 2023, sedangkan elektabilitas Anies stagnan di tingkat 17,9 persen.

Survei PRC April 2023 juga memperlihatkan Prabowo dipilih oleh 35,6 persen responden yang dihadapkan pertanyaan tertutup untuk memilih kandidat capres bersama Ganjar dan Anies yang masing-masing hanya mendapatkan 29,4 persen dan 25,2 persen.

Simulasi tiga nama itu mengalami perubahan, sebab sebelumnya per Februari 2023 PRC menemukan Ganjar memegang keunggulan dengan 29,7 persen, Prabowo 28,6 persen, dan Anies 24 persen.

Survei PRC April 2023 juga mengukur tingkat kepuasan responden terhadap kinerja Presiden RI Joko Widodo serta perihal isu kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan penolakan keikutsertaan Israel di ajang tersebut.

Hasil survei PRC menunjukkan bahwa 66 persen responden mengaku cukup puas dengan kinerja Presiden Jokowi, 17,7 persen tidak puas, 11,7 persen sangat puas, 2,6 persen sangat tidak puas, dan 2,1 persen lainnya tidak tahu/tidak menjawab.

Sedangkan dalam isu kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sebanyak 35,6 persen responden menyatakan kecewa dan 31,2 persen tidak kecewa. Lebih lanjut 30,3 persen responden menilai Piala Dunia U-20 batal di Indonesia karena adanya penolakan dari elite terhadap keikutsertaan Israel.

Sementara itu 47,6 persen responden menilai bahwa penolakan terhadap keikutsertaan Israel sebagai langkah yang tidak tepat dan 28,1 persen menyatakan tahu bahwa Ganjar Pranowo serta Gubernur Bali I Wayan Koster sebagai sosok yang menolak kedatangan Israel dalam Piala Dunia U-20.

Ditilik dari basis dukungan, Ganjar memperoleh ceruk dukungan terbesar dari responden yang mengaku sangat puas atas kinerja Presiden Jokowi yakni 47,2 persen, sedangkan Prabowo mendapat dukungan dari 38,1 persen responden yang menyatakan cukup puas atas kinerja Jokowi.

Sementara Anies mendominasi dukungan dari responden yang menyatakan tidak puas dan sangat tidak puas atas kinerja Presiden Jokowi.

Baca juga: Survei CPCS sebut elektabilitas Prabowo teratas dalam bursa capres

Baca juga: Survei PolMark: Ganjar pimpin elektabilitas capres 2024 di 78 dapil


Dalam irisan nya dengan isu Piala Dunia U-20, sebanyak 40,8 persen responden yang mengaku sangat kecewa atas kegagalan ajang tersebut mengarahkan dukungannya kepada Prabowo, demikian juga 38,6 persen yang menyatakan kecewa. Berbanding terbalik Ganjar hanya memperoleh dukungan 19 persen responden yang menyatakan sangat kecewa atas batal nya Piala Dunia U-20.

"Dalam berbagai simulasi Prabowo bertengger dengan dukungan mencapai 35 persen, bahkan simulasi head to head, Prabowo lebih unggul baik dibanding Ganjar maupun dengan Anies," demikian salah satu kesimpulan laporan hasil survei PRC April 2023.

Selain itu, PRC juga menyimpulkan bahwa sikap Ganjar yang menolak kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap tingkat keterpilihan nya dalam berbagai simulasi capres, meskipun sebagian besar publik menilai tidak tepat atau tidak mendukung penolakan tersebut.

Survei PRC dilakukan melalui wawancara secara tatap muka terhadap 1.210 responden di 122 desa/kelurahan di 34 provinsi yang ditentukan menggunakan metode multi-stage random sampling pada 7-11 April 2023 dan memiliki tingkat margin of error sebesar 2,73 persen.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.