Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian RI diminta mengungkap situs Alansar007.com, sebab, kata anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al-Habsy, kelompok ini mengklaim bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan 3 anggota Brimob di Poso, Sulawesi Tengah.

"Perlu dilakukan penelusuran keterkaitan hubungan antara penembakan dan keberadaan situs tersebut," kata Abor Bakar di Jakarta, Jumat.

Pihaknya minta Kepolisian RI benar-benar menyelesaikan persoalan Poso hingga ke akarnya.

Polri, sambung dia, juga harus memperhatikan dengan serius kondisi Poso, Sulawesi Tengah karena masih terdengar tembakan di beberapa lokasi mulai dari Sepe, Masene, sekarang di Kalora.

Penyerangan terhadap aparat oleh kelompok tak bertanggung jawab itu adalah bentuk perlawanan terhadap hukum. Oleh karenanya harus ada operasi ekstra untuk menggulung jaringan ini.

"Saya lihat gangguan keamanan Poso menjadi bahaya laten. Ini harus segera dituntaskan, jangan sampai timbul kesan seolah wilayah ini seperti Gaza yang terus berkecamuk," kata Aboe Bakar.

Oleh karenanya, aparat keamanan, perlu meningkatkan fungsi intelkam untuk menelusuri jaringan yang ada di Poso tersebut. "Penyerangan yang dilakukan terhadap aparat kepolisian menunjukkan mereka bukan kelompok sembarangan, bila polisi saja diserang apalagi masyarakat sipil," kata dia.

Ia berharap, Polri bisa mencegah jangan sampai penyerangan serupa terjadi di masa mendatang. "Perlu ditelusuri siapa saja yang memiliki sejata api, dari mana mereka mendapatkannya, serta bagaimana jalur peredarannya," pinta Aboe Bakar.

Menurut dia, petugas yang dikerahkan di Poso tidak hanya Brimob saja. Tapi sudah saatnya melibatkan Densus untuk mengamankan Poso.

"Saya rasa tim Densus memiliki kualifikasi yang mumpuni untuk menangani persoalan seperti ini. Polisi harus segera membersihkan wilayah Poso dari peredaran Senpi gelap serta melakukan blokade agar tidak ada senpi lagi yang masuk ke wilayah tersebut," kata Aboe Bakar.
(zul)