Lebaran
Bupati sampaikan selamat Idul Fitri kepada umat Muslim Karangasem
19 April 2023 13:03 WIB
Bupati Karangasem, Provinsi Bali, I Gede Dana mengucapkan selamat Idul Fitri 1444 Hijriah, kepada umat Islam di Karangasem, Rabu (19/4/2023). FOTO ANTARA/HO-Pemkab Karangasem
Karangasem, Bali (ANTARA) - Bupati Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, I Gede Dana mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah kepada seluruh umat Muslim di Karangasem.
"Saya I Gede Dana, Bupati Karangasem dan I Wayan Artha Dipa, Wakil Bupati Karangasem atas nama pribadi dan jajaran Pemkab Karangasem mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin semoga umat Muslim yang merayakan selalu dalam lindungan-Nya," katanya dalam keterangan tertulis di Kabupaten Karangasem, Rabu,
Ia mengimbau masyarakat agar dalam merayakan Lebaran 2023 mendapat ketenangan dan kedamaian, juga selama menjalankannya fokus, lurus, dan tulus.
Untuk mendukung perayaan Idul Fitri, Pemkab Karangasem mengadakan pasar murah menjelang hari raya, dengan tujuan agar masyarakat bisa memperoleh bahan pokok untuk lebaran dengan harga murah, yang dipusatkan di Banjar Tibulaka Sasak, Desa Bukit, Karangasem.
"Pasar murah di hari raya keagamaan ini memang sangat dinanti-nanti masyarakat, untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga relatif lebih murah dari di pasaran. Tak hanya itu, operasi pasar murah juga dibuka untuk umum sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Karangasem dan meningkatkan daya beli masyarakat," ujarnya.
Pasar murah tersebut diharapkan dapat menstabilkan harga komoditi di pasaran sehingga meringankan beban kebutuhan pokok menjelang hari-H.
Orang nomor satu di Pemkab Karangasem itu menuturkan bahwa di wilayahnya umat Muslim memiliki tradisi unik yang khas setiap tahun.
Empat hari menjelang Idul Fitri, warga Muslim di sejumlah kampung Muslim di sana akan disibukkan dengan kegiatan membuat tapai ketan, di mana pelaksanaan itu dinamakan Hari Penapean, hari bagi para ibu-ibu membuat tapai.
Selanjutnya dua hari kemudian, warga Muslim di Bali bagian timur itu akan kembali disibukkan dengan pembuatan kudapan untuk tamu di Idul Fitri yang dikenal dengan Hari Penyajean.
"Bagi warga Muslim di Karangasem dua hari Lebaran lebih dikenal dengan Hari Penyajean atau hari di mana ibu-ibu mulai membuat jajanan, seperti jaje uli, jaje iwel, jaje wajik, dan tentunya tapai ketan yang telah dibuat pada saat Hari Penapean," katanya.
Terakhir, tepat sehari sebelum Lebaran umat Muslim akan mulai menangkap ayam peliharaan untuk disembelih dan dijadikan makanan utama saat Idul Fitri, dengan hari yang dinamakan Hari Penamahan Lebaran, demikian I Gede Dana.
Baca juga: Ramadhan, Bupati Karangasem jalin keharmonisan antarumat
Baca juga: Pemudik dari Bali ke NTB juga dominan bersepeda motor
Baca juga: Bupati Klungkung ajak warga jaga toleransi di kampung Muslim tertua
Baca juga: Muslim Bali terima 6.000 Al-Quran Wakaf
"Saya I Gede Dana, Bupati Karangasem dan I Wayan Artha Dipa, Wakil Bupati Karangasem atas nama pribadi dan jajaran Pemkab Karangasem mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin semoga umat Muslim yang merayakan selalu dalam lindungan-Nya," katanya dalam keterangan tertulis di Kabupaten Karangasem, Rabu,
Ia mengimbau masyarakat agar dalam merayakan Lebaran 2023 mendapat ketenangan dan kedamaian, juga selama menjalankannya fokus, lurus, dan tulus.
Untuk mendukung perayaan Idul Fitri, Pemkab Karangasem mengadakan pasar murah menjelang hari raya, dengan tujuan agar masyarakat bisa memperoleh bahan pokok untuk lebaran dengan harga murah, yang dipusatkan di Banjar Tibulaka Sasak, Desa Bukit, Karangasem.
"Pasar murah di hari raya keagamaan ini memang sangat dinanti-nanti masyarakat, untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga relatif lebih murah dari di pasaran. Tak hanya itu, operasi pasar murah juga dibuka untuk umum sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Karangasem dan meningkatkan daya beli masyarakat," ujarnya.
Pasar murah tersebut diharapkan dapat menstabilkan harga komoditi di pasaran sehingga meringankan beban kebutuhan pokok menjelang hari-H.
Orang nomor satu di Pemkab Karangasem itu menuturkan bahwa di wilayahnya umat Muslim memiliki tradisi unik yang khas setiap tahun.
Empat hari menjelang Idul Fitri, warga Muslim di sejumlah kampung Muslim di sana akan disibukkan dengan kegiatan membuat tapai ketan, di mana pelaksanaan itu dinamakan Hari Penapean, hari bagi para ibu-ibu membuat tapai.
Selanjutnya dua hari kemudian, warga Muslim di Bali bagian timur itu akan kembali disibukkan dengan pembuatan kudapan untuk tamu di Idul Fitri yang dikenal dengan Hari Penyajean.
"Bagi warga Muslim di Karangasem dua hari Lebaran lebih dikenal dengan Hari Penyajean atau hari di mana ibu-ibu mulai membuat jajanan, seperti jaje uli, jaje iwel, jaje wajik, dan tentunya tapai ketan yang telah dibuat pada saat Hari Penapean," katanya.
Terakhir, tepat sehari sebelum Lebaran umat Muslim akan mulai menangkap ayam peliharaan untuk disembelih dan dijadikan makanan utama saat Idul Fitri, dengan hari yang dinamakan Hari Penamahan Lebaran, demikian I Gede Dana.
Baca juga: Ramadhan, Bupati Karangasem jalin keharmonisan antarumat
Baca juga: Pemudik dari Bali ke NTB juga dominan bersepeda motor
Baca juga: Bupati Klungkung ajak warga jaga toleransi di kampung Muslim tertua
Baca juga: Muslim Bali terima 6.000 Al-Quran Wakaf
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: