Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Marzuki Alie mengaku mengkhawatirkan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) terhadap proyek Pembangunan Pusat Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang tahap II karena ada potensi konflik kepentingan.

Ini karena, sambung Marzuki, salah seorang auditor BPK, Agung Firman Sampurna adalah anak dari Kahar Muzakir, terperiksa BPK yang merupakan anggota Kelompok Kerja Badan Anggaran Komisi X DPR RI.

"Ya ini dikhawatirkan akan mengganggu, menjadi tidak independen, dikhawatirkan karena sifat manusiawi, hubungan baik dan hubungan darah," kata Marzuki di Jakarta, Jumat.

Untuk menjawab kekhawatiran itu pimpinan DPR RI akan berkirim surat kepada Ketua BPK menganai hal ini.

"Kalau ada permintaan, kita melanjutkan, tak ada masalah. Tergantung Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI saja," kata Marzuki.

Namun dia percaya BPK tahu persis etika pemeriksaan. "Saya yakin BPK punya standar itu, tidak mungkin ada orang punya hubungan darah bisa melakukan pemeriksaan atau audit terhadap satu kasus," kata Marzuki.

(Zul)