New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama saham Wall Street beragam pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan S&P 500 menambah kenaikan tipis setelah penguatan di beberapa saham teknologi besar membalas laporan triwulanan yang mengecewakan dari Johnson & Johnson dan Goldman Sachs.
Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 10,55 poin atau 0,03 persen, menjadi menetap di 33.976,63 poin. Indeks S&P 500 terkerek 3,55 poin atau 0,09 persen, menjadi berakhir di 4.154,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 4,31 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 12.153,41 poin.
Indeks Volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, jatuh ke titik terendah sejak Januari 2022 selama sesi tersebut.
Saham J&J jatuh 2,8 persen setelah konglomerat perawatan kesehatan itu memperingatkan investor atas dampak berkepanjangan dari biaya yang didorong inflasi tahun ini.
Saham Goldman turun 1,7 persen setelah laba perusahaan Wall Street itu anjlok 19 persen, karena kesepakatan dan perdagangan obligasi merosot.
Hasil kuartalan awal dari perusahaan-perusahaan S&P 500 datang ketika investor telah bersiap untuk musim pelaporan yang suram, khawatir ekonomi mungkin berada di ambang penurunan.
"Apa yang kami lihat di sini adalah ketenangan sebelum badai sejauh (laporan) laba berjalan," kata Brad McMillan, Kepala Investasi Commonwealth Financial Network.
"Pasar hanya mencoba untuk melihat, apakah kita memiliki beberapa kenaikan di sini atau tidak, dan saya pikir itu benar-benar akan turun selama beberapa minggu ke depan," katanya lagi.
Sektor teknologi kelas berat naik 0,4 persen, dibantu oleh kenaikan 2,5 persen saham Nvidia Corp, setelah HSBC menaikkan rekomendasinya pada pembuat cip grafis itu menjadi "beli" dari "kurangi".
Sektor kesehatan turun 0,7 persen, terbebani oleh saham J&J.
Laba perusahaan S&P 500 diperkirakan turun 4,8 persen pada kuartal pertama dari tahun sebelumnya, menurut data Refinitiv IBES pada Jumat (14/4). Investor memusatkan perhatian pada hasil bank, setelah kegagalan Silicon Valley Bank bulan lalu memicu kekhawatiran tentang potensi risiko sistemik.
"Sementara bank-bank besar baik-baik saja secara keseluruhan, fokus saya pikir akan berada di bank regional karena di situlah pusat kejatuhannya," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest Wealth Management.
S&P 500 diperdagangkan mendekati level tertinggi dua bulan, karena investor menunggu banjir laporan laba dan menilai jalur suku bunga menjelang kenaikan 25 basis poin yang diharapkan pada pertemuan Federal Reserve awal bulan depan.
Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan pada Selasa (18/4) bahwa Bank Sentral AS harus terus menaikkan suku bunga didukung data terbaru yang menunjukkan inflasi persisten.
Secara terpisah, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan Fed kemungkinan besar memiliki satu kenaikan suku bunga lagi.
Dalam berita laba lainnya, saham Lockheed Martin Corp naik 2,4 persen, setelah hasil kuartal pertama pembuat senjata AS itu melampaui target Wall Street meskipun kekurangan suku cadang dan tenaga kerja.
Sekitar 9,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,7 miliar selama 20 sesi terakhir.
Baca juga: Wall St berakhir menguat, investor tunggu laba emiten, isyarat Fed
Baca juga: Wall Street jatuh terseret meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga
Wall Street ditutup beragam, S&P 500 naik ditopang saham teknologi
19 April 2023 06:24 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters/pri.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: