Arus Mudik
Mudahnya mudik ke Sumatera melalui Tol Trans Sumatera
Oleh Indriani
19 April 2023 05:33 WIB
Sejumlah kendaraan antre melintasi gerbang tol Prabumulih jalan tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Prabumulih, Sumatera Selatan, Selasa (18/4/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp/pri.
Jakarta (ANTARA) - Keberadaan Tol Trans Sumatera semakin memudahkan para pemudik dengan tujuan sejumlah wilayah Sumatera. Dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, para pemudik yang membawa kendaraan roda empat bisa langsung menuju Tol Bakauheni - Palembang.
Tol sepanjang 371,5 kilometer tersebut terbagi menjadi tiga ruas, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Pangang-Kayu Agung, dan Kayu Agung - Palembang. Keberadaan tol yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2019 tersebut menghemat waktu tempuh.
“Sebelum adanya tol, dari Pelabuhan Bakauheni menuju Palembang biasanya harus melalui Lintas Sumatera,” kata seorang pemudik tujuan Jambi, Muhammad Rusdi.
Rute Jalan Raya Lintas Pantai Timur Sumatera tersebut diantaranya Way Jepara lalu Sukadana, dilanjutkan ke Menggala, kemudian Mesuji. Selanjutnya melewati Kayu Agung dan Indralaya, Sumatera Selatan.
Meskipun harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk membayar tol, menurutnya, itu tak masalah mengingat waktu tempuh yang lebih singkat dan juga biaya BBM yang dikeluarkannya jauh lebih hemat dibandingkan lewat jalan Lintas Sumatera.
Lama perjalanan dari Lampung menuju Palembang melalui jalan tol Lintas Sumatera mencapai 12 jam. Namun dengan adanya tol Sumatera, lama perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Palembang ditempuh dalam waktu 5 jam saja.
Wartawan ANTARA, yang menyusuri jalur mudik di Sumatera, merasakan kondisi jalan tol Trans Sumatera Bakauheni menuju Palembang cukup baik, meskipun pada sejumlah ruas jalan masih ditemukan yang bergelombang. Pihak pengelola juga terlihat masih melakukan penambalan di sejumlah ruas jalan yang berlubang.
Selain itu, sejumlah mobil petugas dari pengelola jalan tol, yakni Hutama Karya melakukan patroli di ruas tol, membantu para pemudik yang mengalami masalah dengan kendaraannya.
Di sepanjang Tol Bakauheni - Palembang juga terdapat tempat peristirahatan mulai dari kilometer 20 di wilayah Lampung hingga kilometer 311 yang sudah masuk wilayah Kayu Agung, Sumatera Selatan. Tempat peristirahatan satu dengan tempat peristirahatan lainnya dapat ditemukan setiap 50 kilometer.
Di tempat peristirahatan, para pemudik dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Fasilitas yang disediakan di tempat peristirahatan pun relatif lengkap mulai dari tempat ibadah, pujasera, ATM, hingga minimarket. Juga terdapat sejumlah posko mudik yang disediakan oleh pemerintah, perusahaan BUMN hingga perusahaan swasta.
Seorang pemudik tujuan Bukittinggi, Sumatera Barat, Alfian, mengatakan dirinya cukup puas dengan kondisi jalan Tol Trans Sumatera pada musim mudik Lebaran 2023.
“Kondisi jalan tol sekarang cukup baik kalau dibandingkan sebelum musim mudik Lebaran. Memang masih ada jalan yang bergelombang, tapi jalan yang berlubang sudah jauh berkurang,” kata Alfian.
Alfian bersama lima anggota keluarganya berangkat dari Bandung pada Senin (17/4/2023) malam dan diperkirakan akan sampai di Bukittinggi pada Rabu (19/4/2023) siang. Adanya Tol Trans Sumatera mempersingkat waktunya menuju kampung halamannya.
“Kami melewati Tol Trans Sumatera hingga Palembang, kemudian selanjutnya melewati jalan Lintas Timur Sumatera. Baru kemudian di Jambi, kami melewati jalan Lintas Tengah Sumatera menuju Kiliran Jao, baru kemudian ke Bukittinggi,” terang dia.
Ke depan, dia berharap Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Palembang dan Jambi yang saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dapat segera terselesaikan. Pemerintah menargetkan tol sepanjang 169 kilometer yang menghubungkan Betung - Tempino - Jambi tersebut dapat segera selesai pada 2024.
Waspada pencurian
Pemudik lainnya dengan tujuan Medan, Randi, mengaku bersyukur dengan adanya Tol Trans Sumatera yang memudahkannya pulang ke kampung halaman. Selain mempersingkat waktu tempuh, keberadaan tol itu juga memberinya rasa aman dibandingkan harus melalui jalan Lintas Sumatera.
“Terutama kalau melintas pada malam hari di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan, was-was ada pengadangan di jalan,” kata Randi.
Untuk menuju Medan, Randi harus melewati sejumlah ruas tol, di antaranya, tol Bakauheni-Palembang, kemudian dilanjutkan tol Pekanbaru- Dumai dan Tebing Tinggi-Medan. Randi berharap sejumlah ruas Tol Trans Sumatera lainnya seperti Palembang - Jambi maupun Jambi - Rengat maupun Rengat-Pekanbaru dapat segera selesai.
Kepala Pos Pelayanan Pengamanan Jalan Tol Trans Sumatera Area KM 234A, Mesuji, Lampung, Ipda Indra Maruli, mengatakan terdapat dua regu yang bertugas melakukan pengamanan di tempat peristirahatan tersebut.
Masing-masing regu terdiri atas 10 personel, yang melakukan tugas patroli di tempat peristirahatan itu.
“Kami mengantisipasi terjadinya tindak kriminal pada kendaraan pemudik yang sedang beristirahat di rest area ini. Terutama tindak pencurian dengan modus pecah kaca,” kata Indra.
Apalagi pada rest area tersebut terdapat jalan tikus menuju perkampungan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau para pemudik untuk memastikan kendaraannya terkunci dengan aman dan tidak meninggalkan barang berharga di dalam kendaraan. Rest area tersebut biasanya dipenuhi pemudik yang ingin beristirahat pada malam hari.
“Kami juga meminta para pemudik yang ingin beristirahat untuk memarkirkan kendaraannya di bagian depan rest area, agar memudahkan petugas kami melakukan pemantauan. Sementara untuk bagian belakang memang dikhususkan untuk kendaraan besar seperti truk dan bus,” imbuh dia lagi.
Pihaknya terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik dengan melakukan patroli rutin di kawasan rest area. Selain itu pemudik yang merasa lelah juga diminta untuk dapat beristirahat terlebih dahulu di tempat peristirahatan sebelum melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya, Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, mengatakan PT Hutama Karya (Persero) merampungkan pemeliharaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lebih awal untuk mendukung mudik Lebaran.
Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera tersebut memastikan jalan tol tersebut telah siap dilalui oleh pemudik yang melakukan perjalanan dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera maupun sebaliknya.
Pemeliharaan yang dilakukan di ruas terpanjang JTTS yakni Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) KM 08+900 hingga KM 138+600 dan Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) KM 141+400 hingga 325+00.
“Kondisi jalan sudah prima dan baik untuk dilintasi pemudik,” katanya beberapa waktu lalu.
Para pemudik juga diharapkan dapat mematuhi ambang batas kecepatan di jalan tol yakni maksimal 100 kilometer per jam dan minimal 60 kilometer per jam.
Tol sepanjang 371,5 kilometer tersebut terbagi menjadi tiga ruas, yakni Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Pangang-Kayu Agung, dan Kayu Agung - Palembang. Keberadaan tol yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2019 tersebut menghemat waktu tempuh.
“Sebelum adanya tol, dari Pelabuhan Bakauheni menuju Palembang biasanya harus melalui Lintas Sumatera,” kata seorang pemudik tujuan Jambi, Muhammad Rusdi.
Rute Jalan Raya Lintas Pantai Timur Sumatera tersebut diantaranya Way Jepara lalu Sukadana, dilanjutkan ke Menggala, kemudian Mesuji. Selanjutnya melewati Kayu Agung dan Indralaya, Sumatera Selatan.
Meskipun harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk membayar tol, menurutnya, itu tak masalah mengingat waktu tempuh yang lebih singkat dan juga biaya BBM yang dikeluarkannya jauh lebih hemat dibandingkan lewat jalan Lintas Sumatera.
Lama perjalanan dari Lampung menuju Palembang melalui jalan tol Lintas Sumatera mencapai 12 jam. Namun dengan adanya tol Sumatera, lama perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Palembang ditempuh dalam waktu 5 jam saja.
Wartawan ANTARA, yang menyusuri jalur mudik di Sumatera, merasakan kondisi jalan tol Trans Sumatera Bakauheni menuju Palembang cukup baik, meskipun pada sejumlah ruas jalan masih ditemukan yang bergelombang. Pihak pengelola juga terlihat masih melakukan penambalan di sejumlah ruas jalan yang berlubang.
Selain itu, sejumlah mobil petugas dari pengelola jalan tol, yakni Hutama Karya melakukan patroli di ruas tol, membantu para pemudik yang mengalami masalah dengan kendaraannya.
Di sepanjang Tol Bakauheni - Palembang juga terdapat tempat peristirahatan mulai dari kilometer 20 di wilayah Lampung hingga kilometer 311 yang sudah masuk wilayah Kayu Agung, Sumatera Selatan. Tempat peristirahatan satu dengan tempat peristirahatan lainnya dapat ditemukan setiap 50 kilometer.
Di tempat peristirahatan, para pemudik dapat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Fasilitas yang disediakan di tempat peristirahatan pun relatif lengkap mulai dari tempat ibadah, pujasera, ATM, hingga minimarket. Juga terdapat sejumlah posko mudik yang disediakan oleh pemerintah, perusahaan BUMN hingga perusahaan swasta.
Seorang pemudik tujuan Bukittinggi, Sumatera Barat, Alfian, mengatakan dirinya cukup puas dengan kondisi jalan Tol Trans Sumatera pada musim mudik Lebaran 2023.
“Kondisi jalan tol sekarang cukup baik kalau dibandingkan sebelum musim mudik Lebaran. Memang masih ada jalan yang bergelombang, tapi jalan yang berlubang sudah jauh berkurang,” kata Alfian.
Alfian bersama lima anggota keluarganya berangkat dari Bandung pada Senin (17/4/2023) malam dan diperkirakan akan sampai di Bukittinggi pada Rabu (19/4/2023) siang. Adanya Tol Trans Sumatera mempersingkat waktunya menuju kampung halamannya.
“Kami melewati Tol Trans Sumatera hingga Palembang, kemudian selanjutnya melewati jalan Lintas Timur Sumatera. Baru kemudian di Jambi, kami melewati jalan Lintas Tengah Sumatera menuju Kiliran Jao, baru kemudian ke Bukittinggi,” terang dia.
Ke depan, dia berharap Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Palembang dan Jambi yang saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dapat segera terselesaikan. Pemerintah menargetkan tol sepanjang 169 kilometer yang menghubungkan Betung - Tempino - Jambi tersebut dapat segera selesai pada 2024.
Waspada pencurian
Pemudik lainnya dengan tujuan Medan, Randi, mengaku bersyukur dengan adanya Tol Trans Sumatera yang memudahkannya pulang ke kampung halaman. Selain mempersingkat waktu tempuh, keberadaan tol itu juga memberinya rasa aman dibandingkan harus melalui jalan Lintas Sumatera.
“Terutama kalau melintas pada malam hari di wilayah Lampung dan Sumatera Selatan, was-was ada pengadangan di jalan,” kata Randi.
Untuk menuju Medan, Randi harus melewati sejumlah ruas tol, di antaranya, tol Bakauheni-Palembang, kemudian dilanjutkan tol Pekanbaru- Dumai dan Tebing Tinggi-Medan. Randi berharap sejumlah ruas Tol Trans Sumatera lainnya seperti Palembang - Jambi maupun Jambi - Rengat maupun Rengat-Pekanbaru dapat segera selesai.
Kepala Pos Pelayanan Pengamanan Jalan Tol Trans Sumatera Area KM 234A, Mesuji, Lampung, Ipda Indra Maruli, mengatakan terdapat dua regu yang bertugas melakukan pengamanan di tempat peristirahatan tersebut.
Masing-masing regu terdiri atas 10 personel, yang melakukan tugas patroli di tempat peristirahatan itu.
“Kami mengantisipasi terjadinya tindak kriminal pada kendaraan pemudik yang sedang beristirahat di rest area ini. Terutama tindak pencurian dengan modus pecah kaca,” kata Indra.
Apalagi pada rest area tersebut terdapat jalan tikus menuju perkampungan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau para pemudik untuk memastikan kendaraannya terkunci dengan aman dan tidak meninggalkan barang berharga di dalam kendaraan. Rest area tersebut biasanya dipenuhi pemudik yang ingin beristirahat pada malam hari.
“Kami juga meminta para pemudik yang ingin beristirahat untuk memarkirkan kendaraannya di bagian depan rest area, agar memudahkan petugas kami melakukan pemantauan. Sementara untuk bagian belakang memang dikhususkan untuk kendaraan besar seperti truk dan bus,” imbuh dia lagi.
Pihaknya terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik dengan melakukan patroli rutin di kawasan rest area. Selain itu pemudik yang merasa lelah juga diminta untuk dapat beristirahat terlebih dahulu di tempat peristirahatan sebelum melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya, Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, mengatakan PT Hutama Karya (Persero) merampungkan pemeliharaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lebih awal untuk mendukung mudik Lebaran.
Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera tersebut memastikan jalan tol tersebut telah siap dilalui oleh pemudik yang melakukan perjalanan dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera maupun sebaliknya.
Pemeliharaan yang dilakukan di ruas terpanjang JTTS yakni Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) KM 08+900 hingga KM 138+600 dan Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) KM 141+400 hingga 325+00.
“Kondisi jalan sudah prima dan baik untuk dilintasi pemudik,” katanya beberapa waktu lalu.
Para pemudik juga diharapkan dapat mematuhi ambang batas kecepatan di jalan tol yakni maksimal 100 kilometer per jam dan minimal 60 kilometer per jam.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2023
Tags: