Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih senilai Rp5,2 triliun pada kuartal I-2023, atau tumbuh 31,8 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp3,96 triliun pada periode sama tahun 2022.

Wakil Direktur Utama BNI, Adi Sulistyowati dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Selasa, menyampaikan capaian tersebut berdampak positif terhadap rasio profitabilitas perseroan, yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat menjadi 15,5 persen pada kuartal I-2023, dari sebelumnya 14,3 persen pada periode sama tahun 2022.

Selain itu, lanjut dia, juga berdampak positif terhadap pre-tax Return on Asset (ROA) yang juga meningkat menjadi 2,7 persen pada kuartal I-2023, dari sebelumnya 2,3 persen pada periode sama tahun 2022.

“Kami bersyukur kinerja kuartal I- 2023 ini dapat diawali dengan baik, yang tentunya akan membuat kami semakin optimistis untuk membukukan kinerja yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” ujar perempuan yang akrab disapa Susi tersebut.

Untuk mencapai target bisnis tahun 2023, Susi menjelaskan perseroan telah menetapkan tujuh kebijakan strategis, yaitu, pertama, BNI mengembangkan solusi transaksi dan ekosistem dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

Lalu, kedua, mengembangkan infrastruktur teknologi dan inovasi digital melalui data driven berbasis analytics, customer experience, dan perluasan partnership, serta ketiga, perseroan fokus pada peningkatan CASA dan Fee Based Income (FBI) yang sustainable

Kemudian, keempat, BNI meningkatkan ekspansi bisnis pada corporate top tier dan sektor prioritas, value chain, dan cross selling dengan mengutamakan budaya risiko, serta kelima, perseroan melanjutkan Transformasi Human Capital, Culture, dan Operasional, sehingga lebih agile dan lean dalam mendukung bisnis.

Selanjutnya, keenam, BNI memperkuat jaringan bisnis Internasional dalam mendukung penetrasi pasar global, serta ketujuh, BNI juga mengoptimalkan sinergi BNI Grup dalam memperkuat posisi perusahaan anak.

“Dengan berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis tersebut, tentunya kami optimistis akan dapat mencapai target bisnis kami di tahun 2023,” ujar Susi.

Perusahaan bagian dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4 persen yoy pada kuartal I-2023, yaitu mencapai Rp743,7 triliun.

Adapun, pertumbuhan DPK yang sehat, terutama dari CASA mampu membawa BNI menjaga posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) stabil di level 85,4 persen.