Jakarta (ANTARA News) - Direktur Badan Nasional Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya (NHTSA) Amerika Serikat David Strickland mengatakan alat perekam data pada mobil sangat penting untuk keselamatan pengemudi secara otomatis.

Dalam sebuah wawancara dengan Detroit News, Strickland mengatakan pemerintah akan melindungi privasi pengendara dan menentang kemungkinan pengendara dapat menghidupkan dan mematikan alat perekam data.

"Tombol (on dan off) itu sangat mengerikan untuk keselamatan pengendara," katanya seperti dikutip inautonews pada Kamis (20/12).

Pada awal bulan ini, NHTSA mengusulkan semua model kendaraan yang diproduksi setelah September 2014 harus dilengkapi dengan alat perekam data peristiwa. Alat itu berfungsi untuk merekam data informasi sebelum dan sesudah kecelakaan.

Badan itu memperkirakan sekitar 96 persen model kendaraan tahun 2013 dan kendaraan kelas ringan baru memiliki kemampuan perekam data dan sekitar 91 persen sudah memiliki perangkat tersebut.

Ketika dipicu oleh kecelakaan atau kantung udara, "kotak hitam" pada mobil akan mengumpulkan data sebelum dan sesaat terjadi benturan.

"Informasi EDR akan memberitahu kita tentang informasi-informasi yang terjadi dengan kendaraan," kata Strickland.

Ia menambahkan informasi yang tercatat sangat penting untuk memahami masalah-masalah keselamatan otomotif.

Alat "kotak hitam" itu mengumpulkan data seperti kecepatan kendaraan, kekuatan pedal gas atau rem sebelum terjadi kecelakaan, waktu keluarnya kantung udara, kekuatan benturan serta kekuatan sabuk pengaman.
(adm)