Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Senin bahwa normalisasi hubungan dengan Arab Saudi akan menjadi "lompatan besar" dalam upaya mengakhiri konflik Arab-Israel.
Dia mengatakan hal itu saat bertemu Senator Amerika Serikat Lindsey Graham, yang tiba di Israel setelah mengunjungi Arab Saudi.
"Kesepakatan ini akan memiliki konsekuensi yang monumental, bersejarah, baik bagi Israel maupun Arab Saudi, bagi wilayah, dan bagi dunia," kata Netanyahu dalam pernyataan dari kantornya.
Graham, yang sebelumnya bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Riyadh, mengatakan upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan hubungan AS-Saudi dan pada gilirannya menormalkan hubungan Israel-Saudi.
"Saya mengatakan kepada Arab Saudi saya ingin meningkatkan hubungan kami. Kami harus melakukannya dengan cara yang dapat meyakinkan teman kami di Israel," ujar Graham kepada Netanyahu.
Tidak ada komentar dari otoritas Saudi mengenai pernyataan Netanyahu.
Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menolak normalisasi dengan Tel Aviv sebelum pendudukan di wilayah Palestina diakhiri.
Enam negara Arab memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dimulai dengan Mesir pada 1979, Yordania pada 1994, dan Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain, Sudan serta Maroko pada 2020.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Lebanon kecam Israel atas pembatasan umat Kristen masuki gereja
Baca juga: Iran: Hari Al-Quds momentum dunia dukung pembebasan Palestina
PM Netanyahu: Normalisasi dapat akhiri konflik Arab-Israel
18 April 2023 14:46 WIB
Arsip - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi kebuntuan dalam pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah baru israel. (Anadolu Agency)
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: