Moskow (ANTARA) - Rusia dan China berpikiran sama bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya ikut menjadi penyebab peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea.

Pandangan itu mengemuka saat Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dan Perwakilan Khusus Pemerintah China untuk Urusan Semenanjung Korea Liu Xiaoming berdiskusi pada Senin (17/4) perihal situasi di semenanjung tersebut.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia melalui situs resminya, situasi terkini di Semenanjung Korea dibahas secara detail oleh kedua pejabat itu.

"Kedua pihak sepakat bahwa Washington dan para sekutunya bertanggung jawab atas memburuknya situasi, yang justru kontras dengan komitmen mereka sendiri untuk menolak dialog dengan Korut terkait jaminan keamanan dan mengambil langkah-langkah praktis untuk membangun kepercayaan," kata Kemenlu Rusia.

Alih-alih merealisasikan komitmen, menurut Kemenlu Rusia, AS dan para sekutunya itu justru menggencarkan aktivitas provokatif seperti menggelar berbagai latihan militer berskala besar di kawasan tersebut.

Kedua pejabat juga menekankan kembali kepentingan bagi pihak-pihak yang berkonflik "untuk mencari solusi politik dan diplomatik bagi berbagai permasalahan di Asia Timur Laut yang melibatkan kepentingan semua negara di kawasan tersebut menyangkut keamanan," kata Kemenlu.

"Kedua pihak sepakat untuk menjaga koordinasi intensif antara Rusia dan China untuk tujuan itu," demikian dinyatakan Kemenlu Rusia.

Sumber: TASS-OANA

Baca juga: Korsel, AS, Jepang latihan militer antisipasi ancaman rudal Korut

Baca juga: China & Rusia sepakat balas penempatan rudal AS di Korsel

Presiden Korsel serukan dialog setelah peluncuran rudal Korut