Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah (BPD) Yogyakarta menyatakan komitmennya untuk mendukung penggunaan produk sawit dan turunannya yang dihasilkan dengan cara bertanggung jawab.

Ketua PHRI Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono menyatakan, wisatawan domestik maupun mancanegara sudah semakin sadar dan paham terkait isu lingkungan maupun keberlanjutan.

"Mereka akan selektif dan lebih memilih menggunakan produk yang menerapkan prinsip bisnis bertanggung jawab," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Baca juga: PHRI sebut reservasi hotel di DIY capai 50 persen jelang Lebaran 2023

Oleh karena itu, lanjutnya, semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya membuat industri pariwisata berkelanjutan, semakin baik bagi Yogyakarta untuk menjawab kebutuhan konsumennya.

Menurut Deddy Pranowo, PHRI Yogyakarta bersama dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) akan melakukan serangkaian kegiatan untuk mengarusutamakan penggunaan produk minyak sawit berkelanjutan yang bersertifikat (certified sustainable palm oil/CSPO) pada sektor industri pariwisata di Yogyakarta termasuk hotel dan restoran.

Rangkaian kegiatan tersebut yakni peningkatan pemahaman dan kesadartahuan anggota PHRI Yogyakarta beserta para pemangku kepentingan terkait dengan CSPO. Selain itu penggunaan produk CSPO RSPO serta kampanye konsumen terkait penggunaan produk CSPO.

Dia menambahkan usaha hotel dan restoran banyak menggunakan produk berbahan baku sawit seperti minyak goreng, margarin, sabun, sampo, pasta gigi, dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut PHRI juga menyampaikan pentingnya mengedepankan aspek-aspek keberlanjutan sebagai keunggulan daya saing pariwisata Yogyakarta.

Baca juga: Perusahaan sawit bantu petani swadaya peroleh sertifikasi RSPO

Sementara itu Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY GKR Bendara mengatakan industri pariwisata Yogyakarta harus menjadi yang terdepan dalam hal keberlanjutan.

"Yogyakarta memiliki filosofi Memayu Hayuning Bawana, yaitu manusia memiliki kewajiban untuk menjaga keharmonisan alam semesta yang tidak dapat lepas dari hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia maupun hubungan manusia dengan lingkungan alam," katanya.

Hubungan antara manusia dengan lingkungannya, menurut dia, bisa dijaga dengan menjaga kelestarian alam, karena jika alam telah rusak maka manusia tidak dapat hidup dengan baik.

"Dengan menggunakan produk sawit yang dihasilkan dengan cara bertanggung jawab, merupakan salah satu cara PHRI Yogyakarta dapat mengimplementasikan falsafah hidup tersebut sekaligus mendukung kebijakan pemerintah daerah yang semakin berwawasan lingkungan, sosial, dan kesejahteraan," ujar Bendara dalam acara Buka Bersama PHRI DIY .

Baca juga: USK-Czech University jajaki kerja sama kolaborasi riset sawit

RSPO Deputy Director Market Transformation Indonesia Mahatma Windrawan Inantha menambahkan pihaknya mengapresiasi itikad baik PHRI Yogyakarta yang diwujudkan melalui sebuah komitmen bersama untuk mulai menggunakan produk sawit berkelanjutan oleh para anggotanya.

Sudah saatnya aspek keberlanjutan menjadi sebuah strategi dalam industri pariwisata yang menjadikan para pelaku usahanya tetap relevan dalam menjawab kebutuhan konsumen yang semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan dan sosial.

"RSPO mendukung penuh hal ini sebagai salah satu mitra strategis PHRI Yogyakarta untuk meningkatkan keberlangsungan industri pariwisata Yogyakarta yang berkelanjutan," ujarnya.