Frankfurt (ANTARA) - Impor minyak mentah Jerman naik 8,5 persen pada 2022 karena ekonomi terbesar di Eropa itu pulih dari pandemi COVID-19 dan tagihan untuk pembeliannya melambung karena harga minyak melonjak, data resmi menunjukkan pada Senin (17/4/2023).

Rusia tetap menjadi pemasok terbesar Jerman tetapi pangsanya turun menjadi 25,4 persen dari 34,1 persen pada tahun 2021, statistik yang dikeluarkan oleh kantor perdagangan luar negeri BAFA menunjukkan, karena invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan sanksi.

Pada 5 Desember 2022, Uni Eropa melarang impor minyak mentah Rusia dan negara-negara G7 menetapkan batas harga ekspor lintas laut Rusia, mengurangi kedatangan berikutnya, memaksa Jerman untuk mencari sumber pasokan lain tahun

Baca juga: OPEC+ dapat pacu ekspor minyak mentah AS, dorong produksi lebih tinggi

Pemasok besar Jerman lainnya tahun lalu adalah Amerika Serikat, Kazakhstan, Inggris, Norwegia, dan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Jerman membelanjakan 60,9 miliar euro (66,69 miliar dolar AS) untuk impor minyak mentah pada tahun 2022, dibandingkan dengan 35,5 miliar euro pada 2021, data menunjukkan.

Dampak sanksi dan tindakan balasan Rusia dalam aliran energi khususnya di Jerman hanya muncul secara bertahap. Total impor minyak mentah Jerman tahun lalu naik menjadi 88,2 juta ton dari 81,3 juta pada 2021. Secara total, Rusia menyumbang 22,4 juta ton, Amerika Serikat 12,1 juta ton dan Kazakhstan 9,1 juta ton.