Anas Urbaningrum: Bung Hatta sosok yang teguh terhadap demokrasi
17 April 2023 22:56 WIB
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menabur bunga di makan Mohammad Hatta (Bung Hatta) di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023). (ANTARA/Fauzi Lamboka)
Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan Wakil Presiden RI pertama Mohammad Hatta (Bung Hatta) merupakan sosok yang teguh terhadap demokrasi di Indonesia.
"Bung Hatta merupakan sosok yang konsen terhadap nilai-nilai dan prinsip demokrasi, termasuk beliau berwasiat, tidak mau dimakamkan di taman makam pahlawan, meskipun beliau super sangat layak sekali," katanya di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Anas usai menziarahi makam Bung Hatta di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Menurut Anas, Bung Hatta ingin memberikan pesan, bahwa demokrasi yang utama adalah rakyat. Di akhir hayatnya, Bung Hatta ingin dibaringkan bersama rakyat biasa.
"Bukan tempatnya, tetapi pesan dasarnya, yang harus menjadi bagian untuk membangun demokrasi," katanya menegaskan.
Selain itu kata dia, Bung Hatta bersama Soekarno (Bung Karno) merupakan pendiri Republik Indonesia, sekaligus simbol penting. Mereka dipercaya atas nama bangsa Indonesia saat memproklamasikan kemerdekaan RI.
"Wajib bagi kita untuk hormat dan mengenang sejarah itu dan menghidupkan kembali sejarah itu," harapnya.
Meskipun mereka telah tiada kata Anas, tetapi berkat jasa para pahlawan, khususnya mereka berdua, Indonesia bisa terbentuk saat ini.
"Tugas generasi muda untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka," pesannya.
Anas Urbaningrum merupakan terpidana korupsi kasus Hambalang yang telah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Sukamiskin, Bandung pada Selasa, 11 April 2023.
"Bung Hatta merupakan sosok yang konsen terhadap nilai-nilai dan prinsip demokrasi, termasuk beliau berwasiat, tidak mau dimakamkan di taman makam pahlawan, meskipun beliau super sangat layak sekali," katanya di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Anas usai menziarahi makam Bung Hatta di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Menurut Anas, Bung Hatta ingin memberikan pesan, bahwa demokrasi yang utama adalah rakyat. Di akhir hayatnya, Bung Hatta ingin dibaringkan bersama rakyat biasa.
"Bukan tempatnya, tetapi pesan dasarnya, yang harus menjadi bagian untuk membangun demokrasi," katanya menegaskan.
Selain itu kata dia, Bung Hatta bersama Soekarno (Bung Karno) merupakan pendiri Republik Indonesia, sekaligus simbol penting. Mereka dipercaya atas nama bangsa Indonesia saat memproklamasikan kemerdekaan RI.
"Wajib bagi kita untuk hormat dan mengenang sejarah itu dan menghidupkan kembali sejarah itu," harapnya.
Meskipun mereka telah tiada kata Anas, tetapi berkat jasa para pahlawan, khususnya mereka berdua, Indonesia bisa terbentuk saat ini.
"Tugas generasi muda untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka," pesannya.
Anas Urbaningrum merupakan terpidana korupsi kasus Hambalang yang telah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Sukamiskin, Bandung pada Selasa, 11 April 2023.
Pewarta: Fauzi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023
Tags: