Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak puluhan biarawati, pastor dan romo Fransiskan Misionaris Maria (FMM) untuk menanam 990 bibit mangrove di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

"Mereka juga melepas 990 ekor burung di Kawasan Elang Laut," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Bayu Meghantara di Jakarta Utara, Senin.

Kegiatan tersebut dalam rangka menandai 90 tahun Fransiskan Misionaris Maria (FMM) Berkarya di Indonesia.

FMM sendiri merupakan pendiri dari sekolah TK, SD, SMP dan SMA Regina Pacis di Bogor, Jakarta dan sejumlah tempat lainnya.

Ia mengatakan masyarakat bisa mencontoh gerakan penghijauan ekologi kembali itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

"Perlu disampaikan bahwa bagaimana ekologi ini tidak bisa dipisahkan untuk lingkungan kita, mangrove dan burung pipit bisa menjadi kesatuan ekologi," katanya.

​​​​​​​Ia berharap hal itu bisa menjaga lingkungan mulai dari saat ini.

Bayu mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki sejumlah hutan mangrove yang berada di sejumlah lokasi kawasan wisata.

"Jakarta punya banyak hutan mangrove di beberapa lokasi. Ini bisa dijadikan ekowisata cukup banyak. Kita semua tetap menjaga itu untuk menjadi bagian untuk ke depannya juga," kata Bayu.

Pemerintah Provinsi DKI tengah menggalakkan penanaman Mangrove untuk mengendalikan ancaman rob di kawasan pesisir Jakarta dan Kepulauan Seribu.

Bayu menilai penanaman mangrove harus terus dilakukan, tidak hanya oleh Pemprov DKI, tapi juga masyarakat dan organisasi.

Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan pembibitan dan penanaman Mangrove sebanyak 70 ribu pohon pada 2021.

Hingga Juni 2022, realisasi penanaman Mangrove baru mencapai 38 ribu atau 54,28 persen.

Baca juga: Menteri LHK Dan Delegasi Kongres AS Tanam Mangrove Di Pesisir Jakarta
Baca juga: Ribuan mangrove ditanam di kawasan Rusunawa Marunda