Upaya memperbaiki jalur mudik Lebaran, biasanya dilakukan sejak sebelum Ramadhan hingga mendekati Lebaran. Menurut dia, rencana kerja penuntasan perbaikan pastinya memang sudah dijadwalkan rentang waktunya.
Namun ada beberapa hal yang tidak bisa dihindari, seperti permasalahan cuaca yang menghambat pembangunan, sehingga penyelesaian perbaikan menjadi tertunda.
Akibatnya, upaya merampungkan perbaikan jadi tertunda dari jadwal yang semula sebelum arus mudik, akibatnya saat arus mudik maupun balik berlangsung bahkan masih ada jalur yang belum terselesaikan.
Untuk jalur yang belum bisa dirampungkan sebelum arus mudik berlangsung, menurut dia, perlu ada solusi segera. Misalnya, perbaikan tambal sulam jalan yang sudah sampai proses pengerukan bisa ditutup dulu sementara dengan material pembangunan, sehingga jalan yang berlubang tidak membahayakan pengendara.
Dia mengatakan upaya memastikan aplikasi pembelian BBM bersubsidi dapat digunakan dengan baik selama mudik dan balik serta penjualan BBM bersubsidi tepat sasaran akan membantu kelancaran proses mudik masyarakat.
Menurut dia, hal itu juga perlu pengaturan agar konvoi kendaraan pengangkut komoditas tersebut tidak menjadi penyebab kemacetan selama mudik.
Baca juga: Kapolda Bengkulu pastikan Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau aman