Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengajak para pemudik Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 untuk mendapatkan vaksinasi dosis penguat sebagai upaya mencegah penularan atau risiko tingkat keparahan jika tertular COVID-19 varian Arcturus. "Kami sudah distribusikan ke kabupaten kota, dan kami juga mengajukan penambahan vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Senin.

Menurut dia para pemudik bisa mendapatkan layanan vaksinasi di fasilitas kesehatan di kabupaten kota, dan juga rencananya disediakan pula di posko-posko Lebaran jalur mudik.

Namun, dia mengingatkan bahwa vaksinasi bukan berarti masyarakat aman dari penularan varian Arcturus. Menjaga hidup sehat, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak menjadi upaya efektif menjaga diri dari risiko tertular.


Dinkes Provinsi Bengkulu mengajak warga yang merasa kondisi kesehatannya kurang baik atau dalam kondisi bergejala mirip dengan gejala COVID-19 varian Arcturus agar memeriksakan diri ke pusat kesehatan masyarakat.
Hal tersebut, kata Herwan Antoni, demi penanganan cepat agar masyarakat bisa segera pulih, tidak terkena dampak kesehatan dengan tingkat keparahan yang berisiko tinggi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan terus meningkatkan kewaspadaan di seluruh pintu masuk negara untuk mengantisipasi importasi varian baru COVID-19 Arcturus.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan Arcturus merupakan subvarian baru Omicron XBB 1.16 yang kali pertama diidentifikasi dari dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel varian ditemukan pada bulan Maret 2023 di India.

Sejumlah gejala yang timbul dari varian Arcturus di antaranya demam dan menggigil, batuk, hidung tersumbat dan pilek, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit tenggorokan.

Baca juga: Epidemiolog: Waspadai COVID-19 varian Arcturus meskipun sudah vaksin

Baca juga: Taati prokes saat mudik lindungi keluarga dari varian Arcturus

Baca juga: Surveilans genomik digencarkan hingga kabupaten guna pantau Arcturus

Baca juga: Kemenkes tingkatkan kewaspadaan antisipasi importasi Arcturus