Portland, Oregon (ANTARA News) - Dua pria China didakwa atas tuduhan konspirasi dan pencucian uang karena menyelundupkan teknologi sensitif terkait aplikasi militer ke luar Amerika Serikat dengan menyamar sebagai pebisnis, Selasa.

Dalam dakwaan federal, keduanya dituduh terlibat penipuan terencana, meliputi pemalsuan nama berbau Barat, sebuah laman internet palsu, dan menggunakan nama pengusaha lain untuk menyembunyikan identitas serta kewarganegaraan asli mereka dari sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Oregon.

Tujuan penipuan itu untuk membeli sejumlah perangkat yang memiliki kegunaan ganda yaitu militer dan komersil, tanpa lisensi ekspor.

"Dakwaan ini mejelaskan tentang pedagang gelap yang melanggar aturan ekspor AS dan mengancam keamanan nasional, sehingga perlu ditangani dengan seksama," kata agen khusus Biro Industri Departemen Perdagangan AS, Julie Salcido.

Surat dakwaan itu ditujukan kepada Wan Li Yuan, yang menggunakan nama Nicholas Bush, dan seorang warga China lainnya dengan nama alias Jason Jiang. Dakwaan itu mengidentifikasi teknologi itu sebagai perangkat pemgrograman logika (PLDs), yang memiliki aplikasi militer jika digunakan untuk misil atau sistem radar.

Dikatakan, perangkat itu dibuat perusahaan semikondukotr Hillsboro, Oregon, untuk bekerja pada suhu ekstrim dan sempat diujikan untuk keperluan militer.

Sulit dipastikan apakah kedua pria itu akan menjalani pengadilan di AS karena Chian tampaknya tidak akan mau menyerahkan keduanya kepada pemerintah AS.

"Bahkan jika kami tidak dapat menangkap mereka, kami akan mencoba untuk menemukan aset mereka yang ada di Amerika Serikat," kata Jaksa Penuntut Oregon, Amanda Marshall, dalam pernyataan.

Asisten Jaksa Umum, Charles Gorder, mengatakan dirinya tidak dapat berspekulasi terkait rencana kedua pria itu atas perangkat yang telah berhasil mereka dapatkan.

Keduanya mengatakan kepada perusahaan produsen bahwa mereka akan menggunakan PLDs di sebuah tambang batubara milik AS dan untuk keperluan pengeboran minyak, tulis dakwaan itu.

(P012/H-RN)