Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto
mengimbau seluruh masyarakat di wilayah tersebut tidak melakukan takbir keliling pada malam Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Lebih baik di masjid yang lebih mudah, aman, nyaman dan dekat dengan keluarga," kata Uus saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin.

Menurut Uus, takbir keliling dapat memicu terjadinya tawuran antarkelompok yang bertemu di jalan. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga sekitar.

"Hikmahnya yang namanya takbiran itu kita berkumpul dengan sanak saudara sehingga mending takbiran di masjid tergabung dengan saudara," kata Uus.

Namun demikian, Uus tidak mengeluarkan peraturan yang melarang takbir keliling. Pihaknya juga tidak menyiapkan penjagaan khusus mengantisipasi takbir keliling.

Dia hanya berharap dengan imbauan itu warga bisa memahami dan tidak melakukan takbir keliling di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).

Baca juga: Pemkot Jaktim imbau warga tak lakukan takbir keliling
Baca juga: Polisi siap bubarkan takbir keliling

Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat juga mengimbau warga agar tidak melakukan "Sahur On The Road" (SOTR) selama bulan puasa untuk mencegah tawuran di antara mereka.

"Saya sudah perintahkan kepada seluruh Kepala Satpol di setiap kecamatan untuk mengimbau, memberitahukan warga agar tidak lakukan SOTR," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Barat Agus Irwanto!saat dihubungi di Jakarta, Jumat (24/3).

SOTR merupakan kegiatan berkeliling yang umumnya dilakukan sekumpulan anak muda.
Dalam kegiatan tersebut kelompok pemuda itu membagikan makanan kepada warga yang membutuhkan saat sahur.

Menurut Agus, kegiatan sahur keliling dan SOTR justru kerap memicu aksi tawuran di permukiman warga. Hal itu karena berpotensi mempertemukan dua kelompok pemuda yang acap kali berujung ke perkelahian.