Tasikmalaya (ANTARA news) - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai konsentrasi mengembangkan hewan unggas jenis itik lokal Cihateup sebagai upaya menumbuhkan usaha peternakan itik di Tasikmalaya.

"Itik Cihateup asli Kabupaten Tasikmalaya yang tahan terhadap serangan penyakit, makanya perlu dikembangkan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan, Kabupaten Tasikmalaya, Idik Abdullah.

Menurut dia, itik lokal Tasikmalaya memiliki nilai usaha yang bagus jika dikelola dengan baik oleh peternak.

Apalagi itik lokal, kata Idik, lebih tahan terhadap penyakit sehingga dapat meminimalisasi serangan penyakit menular terhadap hewan unggas khususnya itik.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi di antaranya tentang keunggulan berat daging itik yang cukup besar seberat 1,7 kilogram pada usia satu tahun, pemahaman pemilihan tempat ternak, jenis pakan, hingga teknik penetasan telur.

"Pengembangan itik lokal memang menjadi prioritas kami dengan melakukan sosialisai kepada peternak tentang berbagai keunggulan itik lokal," katanya.

Sementara itu, dinas mencatat populasi itik di Tasikmalaya mencapai 150.000 ekor, 40 persen diantaranya itik lokal daerah Tasikmalaya.

Produktivitas telur itik lokal cukup bagus yakni itik dewasa usia satu tahun mampu menghasilkan telur 250 butir per tahun.

"Itik lokal Cihateup ini tidak kalah keunggulannya dibandingkan itik impor," kata Idik.

(KR-FPM/Y003)