Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengatakan negara harus bisa menjadi pengayom dan pelindung bagi keanekaragaman yang ada di masyarakat Indonesia.

"Negara harus bisa jadi pelindung dan pengayom, tidak boleh jadi promotor lahirnya peraturan perundangan yang diskriminatif," kata Aburizal Bakrie di Jakarta, Selasa.

Aburizal Bakrie menjadi salah pembicara pada "Taaruf Nasional" yang merupakan salah satu agenda Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Jakarta Convention Center.

Dia mengatakan negara harus menciptakan peraturan perundang-undangan yang harmonis untuk menjaga integrasi bangsa.

"Saya haqul yakin, tinggi rendahnya suatu bangsa ditentukan bagaimana negaranya menyikapi keanekaragaman masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, demokrasi yang dibangun saat ini merupakan pilihan untuk merajut ke-Indonesia-an. Karena itu, seluruh elemen masyarakat harus berani menolak paham-paham yang tidak menginginkan demokrasi.

"Semangat dekmokrasi jangan sampai terhenti dan harus dilandasi oleh Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika," tuturnya.

Mengutip Plato, Aburizal Bakrie mengatakan Indonesia ke depan harus bisa menjadi negara yang memiliki ethos (karakter dan integritas), pathos (empati dan simpati) serta logos (pengetahuan dan teknologi).

"Namun, ilmu pengetahuan dan teknologi harus sejalan dengan iman dan takwa. Iman dan takwa harus bisa menjadi filter agar pengetahuan dan teknologi bermanfaat dan menyejahterakan masyakat, bukan membawa kehancuran," katanya.

Silaknas dan ICMI Expo 2012 menghadirkan beberapa tokoh politik nasional untuk menyampaikan orasi dan pidato.

Selain Aburizal Bakrie, tokoh politik nasional lain yang dijadwalkan memberikan pidato adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh.

Sebelumnya, mantan Presiden Bacharudin Jusuf Habibie juga telah menyampaikan orasi utama berjudul "Regerasi Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban Bangsa".
(T.D018)